Makkah, 17 Shafarr 1438/17 November 2016 (MINA) – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudi mengatakan, negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) perlu memperkuat komitmen untuk meningkatkan kerja sama dan solidaritas dalam menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kesejehateraan di dunia Islam.
Pernyataan itu Retno sampaikan dalam pertemuan darurat Konferensi Tingkat Menteri Luar Negeri OKI di kota Makkah, Arab Saudi, Kamis (17/11).
Pertemuan tersebut membahas serangan rudal balistik ke Arab Saudi dan penggantian Sekjen OKI yang dipimpin oleh Uzbekistan sebagai Ketua Dewan Menteri Luar Negeri OKI.
Retno menyampaikan, setiap hadir pada pertemuan OKI, Indonesia senantiasa menegaskan pentingnya anggota OKI untuk berkontribusi terhadap perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan dan di tingkat global.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan
“Indonesia juga senantiasa menegaskan pentingnya negara-negara Islam bertindak sejalan dengan Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” ujarnya.
Akan tetapi, ia menyampaikan perkembangan di kawasan Timur Tengah belakangan ini menunjukan sebaliknya, khususnya terkait dengan situasi di Yaman. Untuk itu, Menlu Retno menegaskan bahwa “negara-negara Islam harus dapat menyelesaikan perbedaannya secara damai”.
Lebih lanjut Retno menyampaikan bahwa walaupun secara geografis Indonesia jauh dari Yaman, tapi konflik di Yaman telah berdampak kepada kepentingan Indonesia di kawasan, termasuk kepentingan Warga Negara Indonesia.
“Konflik di Yaman telah mengakibatkan terlukanya satu diplomat Indonesia dan mengharuskan dilakukannya evakuasi ribuan WNI di situasi yang sangat bahaya,” jelas Retno.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Retno menegaskan, konflik tidak memberikan keuntungan bagi siapa pun.
“Konflik hanya akan membawa penderitaan dan masalah kemanusiaan bagi rakyat, dan juga akan menghambat pembangunan,” tutur Menlu Retno.
Dalam kaitan ini Menlu RI mengatakan, Indonesia terus mendorong penyelesaian politis yang inklusif dan damai terhadap konflik di Yaman seperti yang pernah diupayakan oleh PBB dan GCC.
“Untuk itu langkah pertama yang perlu segera diambil adalah memberhentikan kekerasan terhadap masyarakat sipil di Yaman,” tegas Retno.
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Retno juga mengecam keras tindakan peluncuran rudal balistik ke wilayah Arab Saudi yang melanggar kedaulatan dan integritas wilayah Arab Saudi. Tempat suci agama manapun, termasuk Makkah, harus selalu dihormati dan harus selalu kita lindungi bersama.
“Indonesia mengecam dan tidak dapat mentoleransi semua aksi atau serangan terhadap tempat suci agama manapun,” tegasnya.
Dari berbagai perkembangan tersebut, Menlu RI juga menyampaikan bahwa pembentukan OIC Contact Group on Peace and Conflict Resolution (OIC-PCR) yang digagas oleh Indonesia menjadi sangat relevan dalam upaya mewujudkan perdamaian di dunia Islam.
Beberapa pekan lalu, oposisi bersenjata Houthi Yaman, meluncurkan rudal balistik yang mengarah kota Makkah.
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia
Pertemuan OKI itu juga telah menetapkan Yousef bin Ahmad Al-Othaimeen sebagai Sekretaris Jenderal OKI yang baru menggantikan Sekjen OKI yang sebelumnya, Iyad Ameen Madani. (T/P008/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan