Paris, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi bertemu dengan Menlu Prancis, Jean Yves Le Drian, Rabu (20/4) di Paris. Pertemuan membahas berbagai isu, seperti kerja sama energi dan produksi vaksin.
Kedua Menlu sepakat pentingnya peningkatan kerjasama di bidang energi. Untuk itu, Menlu Perancis sampaikan rencana pengiriman satu tim teknis Prancis untuk berkunjung ke Jakarta guna membahas kerjasama energi secara lebih detail.
Mengenai presidensi G20, Menlu Perancis kembali tekankan dukungannya terhadap presidensi Indonesia serta prioritas-prioritas kerja yang dimajukan Indonesia.
Saat ini, Prancis memegang peran sebagai Presiden Uni Eropa dan Indonesia sebagai Ketua G20. Dengan peran khusus ini, kedua pihak sepakat untuk terus meningkatkan komunikasi dan konsultasi terkait berbagai isu penting dunia.
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hezbollah Hampir Tercapai
Selain itu juga dibahas secara mendalam situasi di Ukraina. Menlu Retno secara konsisten tekankan pentingnya perang segera dihentikan dan perdamaian dapat terwujud melalui negosiasi.
Kedua Menlu juga membahas dampak ekonomi dari perang di Ukraina, terutama kenaikan harga energi dan pangan.
“Jika perang terus terjadi, maka dampak ekonomi akan dirasakan semua negara, terutama negara berkembang dan least developed countries”, ujar Menlu Retno.
Pertemuan tersebut merupakan tindaklanjut dari pembicaraan per telepon antara Presiden RI dan Presiden Macron (22 Maret 2022) dan pembicaraan per telepon kedua Menlu (18 Maret 2022).
Baca Juga: Bentrok Polisi vs Pendukung Imran Khan, Ibu Kota Pakistan Lockdown
Setelah satu hari di Prancis, Menlu Retno langsung melanjutkan perjalanan ke Belanda untuk bertemu Menlu Belanda, membahas kerja sama bilateral dan berbagai isu global khususnya kerja sama mengatasi dampak pandemi dan situasi ekonomi dunia saat ini.
Indonesia dan Prancis menjadi mitra strategis sejak 2011. Pada Oktober 2021, Menlu Retno dan Menlu Le Drian telah menandatangani Rencana Aksi 2022-2027 untuk mewujudkan kemitraan strategis kedua negara yang membawahi berbagai bidang kerja sama termasuk politik, pertahanan dan keamanan, ekonomi, kesehatan, serta energi. (R/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Minuman Cola Gaza ”Bebas Genosida” Hebohkan Inggris