New York, MINA – Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi pada Selasa (22/9) berpartisipasi secara virtual di salah satu Pertemuan Tingkat Tinggi Sidang Majelis Umum untuk memperingati 75 tahun berdirinya PBB.
Menurut keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI, peringatan pendirian PBB kali ini berbeda dengan yang sebelumnya, perayaan tahun ini dilakukan secara sederhana karena dunia masih dilanda pandemi.
Bertemakan “The Future We Want, the United Nations We Need: Reaffirming Our Collective Commitment to Multilateralism”, peringatan ini ditujukan untuk memetakan jalan menuju masa depan dunia yang lebih baik serta efektivitas penanganan berbagai tantangan global.
Menlu dalam pidatonya menegaskan, ekspektasi dunia terhadap PBB semakin meningkat untuk dapat perkuat kepemimpinan global dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat luas.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Belakangan, tantangan kerja sama multilateral semakin besar dengan meningkatnya rivalitas dan kebijakan unilateralisme sejumlah negara.
Retno mengingatkan, hal tersebut tidak dapat dibiarkan, karena negara lemah akan semakin terpinggirkan. “Without multilateralism, the mighty takes all (Tanpa multilateralisme, yang terkuat mengambil semuanya),” tegas Menlu Retno.
Sebagai solusi, Menlu Retno menawarkan dua hal penting. Pertama, PBB harus memberikan dampak nyata dan tidak terjebak pada retorika.
“Dalam jangka pendek, hal ini dapat tercermin dalam upaya menjamin dan memfasilitasi akses kebutuhan vaksin dan obat-obatan yang terjangkau bagi semua,” jelas Retno.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
“Dalam jangka panjang, PBB harus berupaya untuk menciptakan ketahanan ekonomi global dan penguatan sistem kesehatan global,” tambahnya.
Kedua, kata Retno, PBB harus tetap relevan dan dapat mengantisipasi tantangan mendatang. Untuk itu, PBB harus terus memperbaiki diri agar tetap efisien, adaptif dan memiliki kemampuan deteksi dini.
Pertemuan Tingkat Tinggi Tersebut juga telah mengesahkan Deklarasi “Peringatan 75 Tahun PBB” yang berisi komitmen langkah kongkrit global untuk ciptakan perdamaian dan kerja sama internasional di berbagai bidang.
Pada tanggal Rabu (23/9) sekitar pukul 07.00 WIB, Presiden Joko Widodo akan menyampaikan pidato secara virtual pada General Debate SMU PBB ke-75. (L/RE1/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)