Jakarta, MINA – Setelah kurang dari 22 hari upaya evakuasi sembilan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Chernihiv dilakukan, akhirnya pada Jumat (18/3), sembilan WNI itu berhasil dievakuasi.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno mengatakan, upaya untuk mengevakuasi para WNI dari wilayah perang itu sangat tidak mudah mengingat pertempuran yang terjadi di sana.
“Alhamdulillah, kita patut bersyukur bahwa setelah melalui upaya yang sangat keras dan cukup lama maka pada hari ini kita berhasil mengevakuasi sembilan orang WNI dari Kota Chernihiv,” ujar Menlu Retno dalam konferensi pers secara virtual, Jumat malam (18/3).
Dia menjelaskan, mereka berhasil dievakuasi melalui jalur Kyiv, kemudian ke Lviv dan kemudian menyeberang ke wilayah Polandia.
Baca Juga: UIN Bandung Bahas Peran AI dan Medsos Membentuk Gen Z yang Kritis
“Alhamdulillah, sembilan WNI tersebut saat ini sudah berada di zona aman. Jika dihitung dari Chernihiv sampai ke Lviv, total perjalanan yang ditempuh oleh para WNI adalah sekitar 15 jam,” tuturnya.
Retno juga menyatakan antrian panjang terjadi kembali di perbatasan. Para WNI yang sempat terjebak di bunker itupun kini sudah didampingi Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemenlu RI Judha Nugraha.
Setibanya di Warsawa nanti, seluruh WNI akan menjalani pemeriksaan kesehatan, sebelum kembali ke Indonesia pada Ahad (20/3), menggunakan pesawat komersial.
Menlu Retno menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, yang telah bekerja keras, bahu-membahu, dalam membantu pelaksanaan evakuasi WNI ini.
Baca Juga: Bangun Pusat Literasi Islam di Bogor, Kemenag Habiskan Rp239 Miliar
Sementara itu, Judha menjelaskan bahwa hingga saat ini 133 WNI sudah berhasil dievakuasi dari Ukraina. Sedangkan sebanyak 32 WNI termasuk 9 staf KBRI memilih berada di Ukraina karena alasan keluarga.(R/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag Resmikan Pusat Literasi Islam di Bogor