Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu RI Tekankan Komitmen terhadap Laut Cina Selatan dan Krisis Myanmar

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 35 detik yang lalu

35 detik yang lalu

0 Views

Menlu RI Sugiono.(Foto: Kemlu RI)

Kuala Lumpur, MINA – Para Menteri Luar Negeri (Menlu) negara-negara ASEAN kembali menggelar pertemuan dalam forum ASEAN Foreign Ministers’ Retreat (AMM Retreat) yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (9/7). Sejumlah isu strategis kawasan menjadi fokus pembahasan, termasuk Laut Cina Selatan, krisis Myanmar, serta kejahatan transnasional.

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, dalam pertemuan tersebut menyoroti pentingnya kelanjutan proses perundingan Code of Conduct (CoC) atau Kode Etik untuk Laut Cina Selatan (LCS) antara ASEAN dan Tiongkok. Ia menyambut baik perkembangan perundingan yang berjalan, dan menilai proses ini sejalan dengan mandat para Menlu ASEAN pada tahun 2023 melalui Pedoman Percepatan Penyelesaian Sengketa yang Efektif dan Substantif.

“ASEAN perlu mempertahankan komitmennya terhadap penyelesaian CoC yang substantif dan efektif. Ini diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas maritim di kawasan Laut Cina Selatan,” ujar Menlu Sugiono.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya menjaga kesatuan dan sentralitas ASEAN dalam menghadapi berbagai dinamika dan tantangan kawasan yang kian kompleks. “ASEAN harus menegaskan kembali perannya sebagai jangkar tatanan regional. Kesatuan dan sentralitas ASEAN tidak dapat dikompromikan,” tegasnya.

Baca Juga: Setelah 37 Tahun, Jawa Tengah Resmi Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional 2026

Terkait krisis berkepanjangan di Myanmar, Menlu RI menegaskan bahwa persoalan ini masih menjadi perhatian utama ASEAN. Ia menegaskan bahwa Lima Poin Konsensus (5PC) tetap menjadi rujukan kolektif ASEAN dalam mendukung penyelesaian krisis politik dan kemanusiaan di negara tersebut.

Menlu RI juga menyoroti meningkatnya kejahatan transnasional, khususnya penipuan daring (online scams) yang telah memicu berbagai bentuk kejahatan terkait, seperti perdagangan manusia (TPPO) dan perdagangan narkotika.

Di tengah meningkatnya ketidakpastian geopolitik global dan eskalasi konflik di berbagai belahan dunia, Sugiono menekankan pentingnya kesiapsiagaan ASEAN, terutama dalam melindungi warga negara ASEAN yang berada di wilayah konflik. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Maemuna Center Donasi Rp81 Juta untuk Operasi Anak-Anak Gaza

Rekomendasi untuk Anda