Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu RI Terima Kunjungan Perdana Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

sajadi - Kamis, 28 Maret 2019 - 15:09 WIB

Kamis, 28 Maret 2019 - 15:09 WIB

6 Views

Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri RI Retno LP menerima kunjungan utusan khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener di kantornya di Jl. Pejambon, Jakarta Pusat pada Kamis (28/3).

“Ini merupakan kunjungan pertama Utusan PBB untuk Myanmar ke Indonesia. Walaupun sebelumnya Menlu pernah bertemu di New York di sela-sela pertemuan PBB,” ujar Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir dalam keterangan persnya pada Kamis (28/3).

Menurut Tata, panggilan akrabnya, kunjungan tersebut menunjukkan pengakuan PBB terhadap peran dan kontribusi Indonesia dalam konteks penyelesaian isu di Rakhine State, Myanmar.

Beberapa perkembangan yang sudah tercapai dibahas dalam pertemuan tersebut khusunya terkait dengan repatriasi atau pemulangan para pengungsi Rohingya di Bangladesh ke Rakhine State.

Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia

“Selama pertemuan tersebut membahas langkah-langkah yang bisa dilakukan bersama agar pengungsi Rohingya dapat kembali ke Rakhine State, tentunya melalui kesepakatan Pemerintah Myanmar dan Bangladesh,” kata Tata.

“Kemudian upaya kerja sama ke depannya untuk memastikan proses repatriasi dapat dilakukan secara sukarela, aman dan bermartabat,” tambahnya.

Indonesia dan ASEAN sendiri telah melakukan berbagai upaya termasuk pengiriman perwakilan ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management (AHA Centre) ke Rakhine State beberapa pekan lalu.

Sementara itu, PBB siap memberikan bantuan dana kepada Pemerintah Bangladesh yang berencana memindahkan para pengungsi Rohingya ke pulau Bhashan Char pada bulan April, dengan maksud untuk mengurangi tekanan pada kamp-kamp pengungsi Cox’s Bazar, khususnya di Kutupalong, di perbatasan dengan Myanmar.

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

Lebih dari 740.000 pengungsi Muslim telah pindah ke daerah itu, setelah melarikan diri dari pertempuran antara militer Myanmar dan Pasukan Keselamatan Rohingya Arakan (ARSA).

PBB ingin “terlibat secara konstruktif” dengan Bangladesh untuk memastikan para pengungsi hidup dalam kondisi yang aman dan berkelanjutan dan relokasi ke pulau itu akan berlangsung atas dasar sukarela. (L/Sj/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Kolom
Palestina