Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu RI Terus Pastikan Keselamatan WNI Yang Disandera Abu Sayyaf

Nidiya Fitriyah - Kamis, 28 April 2016 - 17:18 WIB

Kamis, 28 April 2016 - 17:18 WIB

540 Views ㅤ

Juru Bicara Kementrian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir. (Foto: Nidiya/MINA)
Juru Bicara Kementrian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir. (Foto: Nidiya/MINA)

Juru Bicara Kementrian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir. (Foto: Nidiya/MINA)

Jakarta, 20 Rajab 1437/28 April 2016 (MINA) – Juru Bicara Kementrian Luar Negeri (Kemlu) RI, Arrmanatha Nasir mengatakan, Menteri Luar Negeri RI intensif melakukan komunikasi dengan Menlu Filipina dan memastikan keselamatan 14 WNI yang disandera Abu Sayyaf.

“Setiap hari Menlu Retno selalu melakukan komunikasi dengan pihak otoritas Filipina baik melalui telepon ataupun teks, dan saat ini 14 WNI dipastikan selamat,” ujarnya pada press briefing di Gedung Palapa Kemlu RI, Jakarta, Kamis (28/4).

Armanatha mengatakan, meskipun lokasi penyanderaan berpindah-pindah, namun pihak Filipina terus memberitahu perkembangan terkini.

“Hal itu menunjukkan hubungan komunikasi dan kerjasama kedua negara terjalin dengan baik,” tegasnya.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Mengenai tenggat waktu, menurut pria yang akrab disapa Tata ini, Kemlu tidak pernah mengeluarkan batas tenggat waktu.

“Kami terus berupaya mendapatkan informasi terbaru mengenai yang terjadi di sana, dan memastikan keselamatan para WNI yang disandera,” tuturnya.

Hingga saat ini, 14 warga negara Indonesia masih ditahan kelompok Abu Sayyaf di wilayah Filipina, begitu juga dengan empat warga negara Malaysia. Mulanya, 10 WNI disandera pada 28 Maret lalu. Setelah itu pada 16 April, Abu Sayyaf kembali menyandera empat WNI. (L/P008/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Asia