Jakarta, 23 Sya’ban 1436/10 Juni 2015 (MINA) – Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi mengatakan, peresmian Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza akan mempersatukan faksi-faksi di Palestina.
“Rumah sakit ini adalah dari masyarakat Indonesia untuk masyarakat Palestina, semoga bisa sebagai media untuk mempersatukan faksi-faksi yang ada di Palestina,” kata Menteri Retno Marsudi.
Hal itu disampaikannya saat menerima kunjungan dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) di Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI pada Rabu (10/6) siang, untuk memberikan undangan guna menghadiri peresmian Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang rencananya akan diadakan pada 15 Juni 2015 mendatang.
Pada kesempatan itu, Menteri Retno mengatakan, pihaknya belum bisa mengkonfirmasi hal tersebut sebelum adanya kepastian untuk memasuki wilayah Gaza yang terkepung.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Jangan sampai hal yang sudah-sudah terjadi lagi, sebagai contoh saat kita ingin membuka konsulat kehormatan di Ramallah, hingga saat ini belum terealisasikan,” katanya.
Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Rumah Sakit Indonesia di Gaza menjadi bukti silaturahim jangka panjang antara rakyat Indonesia dan rakyat Palestina dimana seluruh dananya berasal dari masyarakat Indonesia.
Semua donasi berasal dari rakyat Indonesia yang sebagian besar kalangan menengah ke bawah, dari Sabang hingga Merauke.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Dalam pembangunan RSI ini, MER-C bekerjasama dengan Pondok Pesantren Al-Fatah Indonesia yang telah mengirimkan sebanyak 33 relawan ke Gaza.
Rumah Sakit Indonesia di Gaza merupakan sebuah bangunan berbentuk segi delapan yang didirikan atas sumbangan dari rakyat Indonesia melalui MER-C sebagai inisiator pendirian bangunan tersebut.
Bangunan yang cukup unik tersebut merupakan sebuah hadiah dari rakyat Indonesia kepada rakyat Palestina, dan akan menjadi sebuah sejarah tersendiri. Rakyat Indonesia dari Sabang sampai Marauke bahu membahu memberikan yang terbaik untuk saudara-saudara mereka di Palestina.
Pekerjaan tahap ini dilakukan oleh relawan Indonesia yang seluruhnya sukarelawan yang tidak dibayar (unpaid volunteers).
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Tentang MER-C
MER-C adalah organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak di bidang kegawatdaruratan medis dan mempunyai sifat amanah, profesional serta netral. Tujuan MER-C adalah memberikan pelayanan medis untuk korban perang, kekerasan akibat konflik, kerusuhan, kejadian luar biasa, dan bencana alam di dalam maupun di luar negeri.
Awalnya, organisasi ini dibentuk oleh sekumpulan mahasiswa Universitas Indonesia yang berinisiatif melakukan tindakan medis untuk membantu korban konflik di Maluku, Agustus 1999. Sejak dibentuk, lembaga ini telah mengirim tim medisnya ke berbagai daerah konflik perang, krisis kemanusiaan, wilayah bencana di seluruh dunia.
MER-C juga berpartisipasi dalam berbagai misi kemanusiaan nasional dan internasional, salah satunya adalah upaya untuk membuka bloklade Israel atas Jalur Gaza, Palestina, dengan ikut serta dalam konvoi kapal Mavi Marmara 2010.
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Dengan prinsip rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta alam), MER-C memberi “pertolongan” kepada semua makhluk, baik personal maupun kelompok tanpa melihat latar belakang, agama, mazhab, kebangsaan, etnis, golongan, politik, penjahat atau bukan, dan pemberontak atau bukan, melainkan atas dasar kegawatan. (L/P011/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)