Moskow, MINA – Armenia dan Azerbaijan telah menyetujui gencatan senjata mulai tengah malam pada 10 Oktober dan berencana memulai pembicaraan “substantif” tentang Nagorno-Karabakh, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pada Sabtu (10/10), setelah hampir dua pekan pertempuran sengit di wilayah yang disengketakan itu.
Terobosan itu terjadi setelah sekitar 10 jam pembicaraan di Moskow pada Sabtu dini hari.
Lavrov mengatakan, Palang Merah akan bertindak sebagai perantara dalam operasi kemanusiaan.
Koresponden Al Jazeera di Moskow, Alexsandra Stojanovich-Godfroid, mengatakan, perjanjian itu untuk “gencatan senjata kemanusiaan”.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Setidaknya 300 orang dilaporkan tewas dalam pertempuran yang meletus pada 27 September dan merupakan yang paling serius di wilayah itu sejak bentrokan tahun 2016, yang menewaskan puluhan orang.
Lavrov tidak memberikan perincian tentang pembicaraan itu, tetapi mengatakan bahwa Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) Minsk Group akan menengahi.
Menteri Luar Negeri Armenia Zohrab Mnatsakanyan dan mitranya dari Azerbaijan Jeyhun Bayramov tidak berbicara kepada wartawan. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Mi’raj News Agency (MINA)