Rio de Janeiro, MINA – Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, bahwa skala tragedi di Gaza, Palestina “sengaja diremehkan.”
“Skala tragedi di Gaza sengaja diremehkan, di mana dalam waktu kurang dari lima bulan lebih banyak warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, yang terbunuh dibandingkan kedua belah pihak di Donbas dalam 10 tahun sejak kudeta inkonstitusional di Kyiv,” kata Menteri Lavrov saat berbicara pada pertemuan tingkat menteri G20 di Rio de Janeiro, Brasil, Kamis (22/2), Anadolu melaporkan.
Menteri Lavrov mencatat bahwa G20 akan sulit menemukan solusi terhadap akumulasi tantangan dan ancaman terhadap keamanan global.
Ia juga mengundang negara-negara maju di dunia untuk secara jelas menyatakan penolakan mereka terhadap penggunaan ekonomi sebagai senjata dan perang sebagai investasi, untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap perdagangan dan kerja sama ekonomi yang terbuka dan adil.
Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza
“Penting untuk menegaskan bahwa bank dan dana global tidak boleh membiayai tujuan militeristik dan rezim yang agresif, namun negara-negara yang membutuhkan demi kepentingan pembangunan berkelanjutan,” katanya.
“Ini akan menjadi kontribusi G20, dalam wilayah tanggung jawabnya, untuk menciptakan kondisi material guna menemukan cara menyelesaikan konflik melalui diplomasi inklusif dengan tetap menghormati peran sentral Dewan Keamanan PBB, dan bukan melalui format dan formula tertutup yang berdasarkan ultimatum,” tambahnya.
Lavrov juga menyarankan untuk mengundang struktur integrasi terkemuka di kawasan lain di Dunia Selatan dalam kerja G20 atas dasar kesetaraan.(T/R5/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ikut Perang ke Lebanon, Seorang Peneliti Israel Tewas