Jeddah, MINA – Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan melakukan perjalanan ke Aljazair, Tunisia dan Maroko pada hari Selasa (28/7) untuk membahas krisis Libya dan pembangunan regional Arab.
Sebelumnya, Pangeran Faisal mengadakan pembicaraan sehari pada hari Senin (27/7) dengan Presiden Mesir Abdul Fattah El-Sisi.
Dalam perjalanannya ke Tunisia, ia bertemu dengan Presiden Tunisia Kais Saied di Istana Carthage di Tunis.
“Hari ini, saya mendapat kehormatan bertemu dengan Presiden Republik Tunisia, Kais Saied. Kami menantikan kunjungan presiden Tunisia ke Kerajaan Saudi dan bertemu Raja Salman,” ujarnya.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
“Saya juga menyampaikan harapan kami bagi Perdana Menteri Hichem Mechichi untuk berhasil membentuk pemerintahan baru,” ujarnya.
Menyoroti hubungan kuat antara Arab Saudi dan Tunisia, Pangeran mengatakan, “Saya menemukan hubungn erat antara posisi Arab Saudi dan Tunisia menghadapi banyak tantangan yang dihadapi kawasan dan dunia Arab, serta situasi di Libya.”
“Kami sepakat tentang pentingnya memajukan solusi damai Libya dan mengarah ke stabilitas Libya, serta perlindungan dari campur tangan asing dan terorisme, serta seluruh wilayah,” ia menambahkan.
Pada hari yang sama, Pangeran Faisal bin Farhan bertemu dengan Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune di Istana El Mouradia di Aljir.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Pangeran juga mengunjungi Maroko dan diterima timpalannya, Nasser Bourita di bandara di Salé, dekat ibukota Maroko, Rabat. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina