Riyadh, MINA – Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan dan timpalannya dari Iran Hossein Amirabdollahian akan bertemu di Beijing pada hari Kamis (6/4/2023) untuk membahas langkah lanjutan dari pemulihan hubungan diplomatik kedua negara.
Pertemuan yang ditengahi China itu akan menandai kontak formal pertama antara Arab Saudi dan utusan utama Iran sejak 2016. Al-Arabiya melaporkan.
Pertemuan datang setelah tiga panggilan telepon terpisah antara dua menteri luar negeri, di mana mereka membahas langkah-langkah lanjutan misi diplomatik dan mengaktifkan kembali perjanjian sebelumnya.
Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan pada 10 Maret, Arab Saudi, Iran, dan China mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan hubungan diplomatik dalam waktu 60 hari.
Baca Juga: Lima Tahun, Perintah Pengadilan Dunia untuk Melindungi Rohingya Masih Diabaikan
Pernyataan itu menekankan perlunya menghormati kedaulatan negara dan menahan diri untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri.
Pernyataan juga menegaskan, semua perjanjian kerjasama kedua negara, termasuk perjanjian kerja sama keamanan, dan kesepakatan di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, teknologi, sains, budaya, olahraga, dan kepemudaan akan diaktifkan kembali.
Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Iran pada 2016 setelah kedutaannya di Teheran diserbu selama perselisihan antara kedua negara.
Pada saat itu, Kerajaan Saudi meminta diplomat Iran untuk meninggalkan negara itu dalam waktu 48 jam sembari mengevakuasi staf kedutaannya dari Teheran. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Mesir Berusaha Sekuat Tenaga Pastikan Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)