Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu Saudi: Pasukan ke Suriah Tergantung AS

Ali Farkhan Tsani - Selasa, 16 Februari 2016 - 17:39 WIB

Selasa, 16 Februari 2016 - 17:39 WIB

270 Views

(Foto: arabianbusiness.com)
(Foto: arabianbusiness.com)

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir.(Foto: arabianbusiness.com)

Riyadh, 8 Jumadil Awwal 1437/16 Februari 2016 (MINA) – Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir menyatakan bahwa setiap langkah untuk mengerahkan pasukan khusus Saudi ke Suriah akan tergantung pada keputusan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) dalam memerangi gerilyawan ISIS.

“Kesiapan untuk menyediakan pasukan khusus untuk setiap operasi darat ke Suriah, terkait dengan keputusan koalisi yang dipimpin AS. Jadi waktunya bukan pada kami,” kata Menlu al-Jubeir, Ahad (14/2) kemarin, seperti dilansir News Yahoo.

Ia menambahkan, berkaitan dengan waktu misi atau jumlah tentara, itu masih terus disiapkan.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Ash Carter mengatakan bahwa ia berharap kedua negara Arab Saudi dan Uni Emirat Arab bersedia untuk mengirim pasukan operasi khusus ke Suriah untuk membantu oposisi lokal merebut kembali Raqqa dari pasukan ISIS.

Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang

Gulf Business menyebutkan, situasi konflik di Suriah semakin meningkat, meskipun kesepakatan antara negara-negara besar di Munich pada Jumat lalu (12/2) menghendaki untuk menghentikan pertempuran di negara itu.

Sementara itu, Rusia masih melanjutkan aksi pengeboman dalam mendukung Presiden Suriah Bashar Al Assad, untuk mendapatkan kembali kontrol penuh negara.(T/P4/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Amerika
Amerika
Amerika
Presiden Prabowo Subianto secara resmi memulai kunjungan kerja luar negeri perdananya, Jumat (08/11/2024), dengan mengunjungi sejumlah negara untuk melakukan pertemuan bilateral dan multilateral. (Foto: BPMI Setpres)
Asia