Riyadh, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Adel Al-Jubeir menegaskan, negaranya tidak mempolitisasi minyak dan kekurangan minyak mentah tidak ada hubungannya dengan dasar dari pasokan dan permintaan.
Berbicara kepada Fox News, Al-Jubeir menyangkal sebuah pernyataan bahwa Arab Saudi melakukan pemangkasan produksi minyak untuk menyerang Amerika Serikat.
“Minyak bukanlah senjata. Minyak bukan pesawat jet tempur, bukan sebuah tank. Anda tidak bisa menembaknya. Anda tidak bisa melakukan apapun dengannya. Kita melihat minyak sebagai sebuah komoditi dan kita melihat minyak sebagai hal penting untuk ekonomi global di mana kita memiliki saham besar,” kata Al-Jubeir seperti dikutip oleh Saudi Gazette, Ahad (9/10).
“Bahwa Arab Saudi melakukan ini untuk menyerang AS atau terlibat dalam cara apa pun secara politik sama sekali tidak benar,” tambahnya.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
“Dengan hormat, alasan harga tinggi di Amerika Serikat adalah karena Anda memiliki kekurangan penyulingan yang telah ada selama lebih dari 20 tahun. Anda belum membangun kilang selama beberapa dekade,” kata Al-Jubeir.
Ia menekankan, Kerajaan berkomitmen memastikan stabilitas pasar minyak dunia untuk keuntungan bagi para konsumen dan produsen. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)