Madrid, MINA – Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares menegaskan bahwa negaranya tidak akan menjual senjata ke Israel, seraya menyatakan bahwa Timur Tengah: “Tidak butuh senjata, tetapi perdamaian.”
Menteri luar negeri Spanyol menyampaikan dalam pernyataan pers pada hari Jumat (29/11) bahwa tidak ada lisensi baru untuk mengekspor senjata ke Israel sejak Oktober 2023 dan bahwa negaranya akan terus memastikan tidak ada penjualan senjata. MEMO melaporkan.
“Spanyol tidak menjual senjata ke Israel atau mengizinkan kapal yang membawa senjata ke Israel untuk singgah di Spanyol,” tambahnya.
Mengenai situasi di Lebanon, Albares mendesak agar ada dukungan bagi tentara Lebanon karena merupakan pilar stabilitas internal, serta implementasi penuh Resolusi 1701.
Baca Juga: Hamas Rilis Video Sandera Israel Minta Gencatan Senjata Segera
Ia menekankan dukungan negaranya terhadap gencatan senjata Lebanon saat ini, menyerukan gencatan senjata di Gaza.
Spanyol juga memuji Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) sebagai “faktor stabilitas” karena menyediakan bantuan kemanusiaan bagi dua juta penduduk Jalur Gaza.
Pada akhir Oktober, Kementerian Dalam Negeri Spanyol mengumumkan pembatalan kontrak pembelian amunisi untuk polisi dari perusahaan Israel, yang menunjukkan komitmen pemerintah tidak hanya menahan diri menjual senjata ke Israel tetapi juga membelinya dari Israel.
Stasiun radio Spanyol Cadena SER melaporkan bahwa Spanyol telah berhenti menjual senjata ke Israel pada Oktober 2023, dengan dimulainya perang di Gaza, dengan mencatat bahwa pemerintah telah menegaskan komitmennya untuk tidak menjual senjata ke Israel sejak pecahnya perang.
Baca Juga: Mantan Menhan Israel: Pembersihan Etnis Sedang Berlangsung di Gaza Utara
Spanyol telah menjadi salah satu kritikus paling vokal terhadap perang yang dilancarkan Israel di Gaza.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Berlanjut, Semua Toko Roti di Gaza Tengah Tutup