Bratislava, Slovakia, MINA – Menteri Luar Negeri Turki dan Yunani bertemu pada Kamis (8/10) untuk pertama kalinya sejak ketegangan meletus antara dua negara anggota Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) itu, mengenai hak energi Mediterania timur dan demarkasi perbatasan maritim.
Anadolu Agency melaporkan, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu bertemu dengan mitranya dari Yunani Nikos Dendias di sela-sela Forum Keamanan Global di Bratislava, ibu kota Slovakia, untuk membahas masalah bilateral dan regional.
Pertemuan itu menandakan langkah positif untuk meredakan ketegangan kedua negara. Kedua menteri sepakat akan mengadakan pembicaraan lagi dan membahas waktunya.
Berbicara kepada wartawan, Cavusoglu mengatakan bahwa mereka setuju untuk mengadakan pembicaraan tentang perselisihan Mediterania Timur.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Turki akan menjadi tuan rumah pertemuan tersebut dan Yunani akan merekomendasikan tanggal.
“Saya mengatakan kepadanya bahwa bermanfaat untuk melanjutkan dialog bahkan dalam kondisi yang paling sulit. Kami telah sepakat untuk melanjutkan [pembicaraan] hari ini,” tambahnya.
Ketegangan baru-baru ini meningkat terkait masalah eksplorasi energi di Mediterania Timur.
Yunani menolak eksplorasi energi Turki, yang dianggap mencoba mengotak-atik wilayah maritim Turki berdasarkan pulau-pulau kecil dekat pantai Turki.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Turki, negara dengan garis pantai terpanjang di Mediterania, telah mengirim kapal untuk mengeksplorasi energi di landas kontinennya, dengan mengatakan bahwa Turki dan Republik Turki Siprus Utara (TRNC) juga memiliki hak di wilayah tersebut.
Untuk mengurangi ketegangan, Turki menyerukan dialog guna memastikan pembagian yang adil dari sumber daya kawasan. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas