Islamabad, MINA – Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu dalam pidatonya di Dewan Pertemuan Menteri Luar Negeri OKI ke-48, membahas meningkatnya Islamofobia di seluruh dunia.
“Di Cina, orang Turki Uyghur dan Muslim lainnya menghadapi kesulitan dalam melindungi hak-hak agama dan identitas budaya mereka,” kata Cavusoglu dalam pidatonya di Islamabad, pada Rabu (23/3), demikian MEMO melaporkan.
Ia mengatakan, hak jilbab ditolak di India, salah satu negara yang menampung jumlah Muslim tertinggi. Rohingya bahkan tidak lagi menarik perhatian dunia. Darah persaudaraan terus mengalir di Libya, Suriah dan Yaman.
Pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri OKI ke-48 di Islamabad, berlangsung selama dua hari, dengan mengangkat tema “Bermitra untuk Persatuan, Keadilan dan Pembangunan”.
Baca Juga: Diancam Israel, Irak Dapat Dukungan dari Liga Arab
Dalam sambutan pembukaan, Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi, yang juga memimpin konferensi mengatakan, OKI adalah suara kolektif dari hampir 2 miliar Muslim, menjadi jembatan di antara negara-negara Muslim, dan antara dunia Muslim dengan komunitas internasional.
Ia juga menyambut baik keputusan PBB yang menetapkan 15 Maret sebagai ‘Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia’. (T/R6/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan