Menlu AS Yakin Pembicaraan Suriah Berlanjut Pada 25 Januari

Menteri Luar Negeri AS, John Kerry ((Foto : World Bulletin)
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry (Foto : World Bulletin)

Washington, 12 Rabi’ul Akhir 1437/22 Januari 2016 (MINA) – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry mengatakan, pembicaraan damai Kamis (21/1) untuk mengatasi krisis di akan berlanjutkan pada 25 Januari seperti yang direncanakan, meskipun masih ada sengketa dari yang akan mewakili oposisi negara itu.

“Mungkin satu atau dua hari untuk mengirimkan undangan, tapi tidak akan terjadi keterlambatan mendasar. Proses ini akan dimulai pada tanggal 25 dan mereka akan berkumpul dan melihat di mana kita berada,” kata Kerry di sela-sela pertemuan di Dunia Forum Ekonomi di Davos, Swiss Kamis (21/1).

Tawaran terbaru untuk mengakhiri perang Suriah melalui pembicaraan tidak langsung antara pemerintah dan oposisi akan berlangsung di Jenewa. Sebagaimana World Bulletin melaporkan, dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Tapi ada perselisihan siapa dari pihak oposisi akan hadir dalam perundinbgan, dan siapa yang akan mewakili mereka.

Pada Rabu (20/1), koalisi utama oposisi, yang disebut Komite Negosiasi Tinggi, mengumumkan delegasi sendiri ke perundingan.

Tapi keputusan nama anggota dari kelompok Jaish al-Islam sebagai negosiator utama telah menuai kritik dari beberapa anggota sendiri, dan dari tokoh-tokoh oposisi di luar koalisi.

Komite Koordinasi Nasional untuk Perubahan Demokratis mengatakan, kunci utama oposisi tetap masih ada di Damaskus, karena itu pilihan tersebut belum dapat diterima.

Dan Haytham Manna, seorang tokoh oposisi di luar Komite Negosiasi Tinggi, menuduh penunjukan itu termasuk kejahatan dalam pendelegasian.

Menurut sumber pemerintah Suriah sendiri, Delegasi Damaskus akan dipimpin oleh Duta Besar Suriah untuk PBB, Bashar al-Jaafari dan Wakil Menteri Luar Negeri Faisal al-Moqdad. (T/P002/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.