Menlu Yaman Nyatakan Dukungan untuk PBB

Saana, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Khaled Al-Yamani, akan terus mendukung PBB untuk langkah-langkah membangun kepercayaan dengan , meskipun yang lainnya menyerukan agar dimulai kembali agenda perdamaian Kuwait yang dibentuk pada 2016 lalu.

Al-Yamani mengatakan kepada The National seperti dikutip MINA, pemerintah Yaman akan terus mendukung Utusan Khusus PBB untuk Yaman, Martin Griffiths.

“Butuh dua orang untuk menari tango. Kami tidak dapat berbicara dengan satu lagu tanpa memiliki mitra yang bertanggung jawab di sisi lain. Sekarang tanggung jawab terserah pada mereka,” kata Al-Yamani.

Al-Yamani mengatakan, Griffiths percaya bahwa Houthi masih belum siap untuk menerima penyelesaian secara penuh, jadi dia bekerja untuk membuat langkah kecil antara kedua belah pihak.

“Dia mulai dengan langkah-langkah membangun kepercayaan, pencapaian kecil, dan dia percaya pencapaian ini akan menciptakan lingkungan yang positif di mana kita bisa masuk ke masalah yang lebih agresif,” katanya Yamani.

Namun, Al-Yamani mengatakan jika dia tidak bisa membawa Houthi untuk berunding, maka tidak akan ada lagi pembicaraan dan tidak ada yang perlu dipikirkan.

Pada Kamis (27/9), Menlu Inggris Jeremy Hunt mengadakan pertemuan dengan para menteri Amerika Serikat, Arab Saudi dan Emirat untuk membahas solusi politik untuk perang di Yaman.

Hunt mendesak mereka yang hadir, termasuk Menteri Urusan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional UEA, Syaikh Abdullah bin Zayed, dan Menlu Saudi Adel Al-Jubeir, untuk ikut andil demi kemajuan politik dalam penyelesaian konflik di Yaman.

“Kelompok itu menggarisbawahi dukungan penuh mereka untuk proses PBB yang dipimpin oleh utusan khusus Martin Griffiths,” kata sebuah pernyataan di situs web pemerintah Inggris.

Situasi kemanusiaan di Yaman kian memburuk dan terus berkembang dengan cepat. Para anggota mendiskusikan bagaimana mereka dapat memberikan bantuan yang lebih besar kepada orang-orang Yaman dengan memfasilitasi masuknya barang-barang kemanusiaan dan komersial ke negara itu. (T/RS3/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.