Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu Yordan Bertemu Mahmoud Abbas di Ramallah

Insaf Muarif Gunawan - Jumat, 19 Juni 2020 - 08:08 WIB

Jumat, 19 Juni 2020 - 08:08 WIB

3 Views

Ramallah, MINA – Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi berjumpa dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah pada Kamis (18/6) sebagai bagian dari kunjungan singkat yang tidak diumumkan.

Anggota Komite Sentral Fatah dan seorang rekan pemimpin Palestina Hussein el-Sheikh mengatakan, Safadi bertemu Presiden Abbas untuk memastikan respon terhadap rencana Israel untuk mencaplok Tepi Barat, yang melanggar hukum internasional.

Kunjungan mendadak itu menyampaikan hasil pembicaraan yang diadakan Jordan dengan AS, UE dan negara-negara Arab, demikian The New Arab melaporkan yang dikutip MINA.

Abbas berharap dimulainya kampanye efektif terhadap Israel dan AS untuk membatalkan aneksasi yang direncanakan.

Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza

Sementara itu, Pangeran UEA, Mohammed bin Zayed Al Nahyan mengatakan: “Saya meyakinkan Raja Abdullah dalam percakapan telepon tentang solidaritas penuh UEA dengan Yordania atas penolakan terhadap aneksasi ilegal Israel atas tanah Palestina. Kami bekerja dengan negara-negara Arab dan komunitas internasional menentang langkah ilegal ini”.

Dalam pernyataannya, Raja Yordania Abdullah memperingatkan, tindakan sepihak Israel untuk mencaplok tanah di Tepi Barat tidak dapat diterima dan merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan”.

Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammed Shtayyeh juga berjanji akan secara sepihak mendeklarasikan negara Palestina merdeka menurut perbatasan 1967, jika pemerintah Israel melanjutkan rencana untuk mencaplok sepertiga dari Tepi Barat.

“Jika Israel akan mencaploknya setelah 1 Juli, kita akan beralih dari status Otoritas Palestina menjadi negara merdeka. Di situlah kita akan menuju tahap berikutnya. Otoritas ini tidak dapat dilanjutkan untuk menjadi otoritas, ” Shtayyeh mengatakan kepada Sky News. (T/R8/P2)

Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda