Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menoreh Sejarah Sunat Dalam Pesawat Terbang

Admin - Senin, 19 Desember 2016 - 03:38 WIB

Senin, 19 Desember 2016 - 03:38 WIB

458 Views ㅤ

Tiga peserta supitan (sunat) massal di pesawat didampingi oleh keluarganya. (Foto: Ryan)

Khitan atau supit (jawa) merupakan tuntunan dalam agama Islam dan juga penting bagi kesehatan. Pakar kesehatan menyebutkan banyaknya manfaat sunat diantanya adalah mencegah tertular berbagai penyakit, ginjal, HIV dan lain sebagainya.

Dalam tulisan ini, kita tidak akan membahas banyak terkait itu. Tulisan ini memberikan informasi mengenai suatu kegiatan khitan unik di sebuah kota yang dikenal sebagai kota Pendidikan. Yah, Yogyakarta.

Kota yang menyimpan daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara itu selalu tak habis menorehkan sejarah dan cerita. Satu diantaranya diadakan sunat di dalam pewasat yang diselenggarakan oleh Forum Taaruf Indonesia (Fortais).

Acara supit yang diadakan pada Sabtu (17/12) lalu di Jl. Parangtritis Km. 4,5 Sewon Bantul DIY. Khitan massal ini berbeda dengan kebanyakan yang diadakan di banyak daerah. Dengan menggunakan tradisisi Kraton Ngayogjokarto Hadiningrat, acara ini patut di lestarikan karena mengandung filosofi kehidupan khususnya bagi daerah Yogyakarta.

Baca Juga: Bukit Grappela Puncak Eksotis di Selatan Aceh

Acara yang bertepatan dengan Milad Nabi Muhammad dan dies natalis Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) ke-22 itu mempunyai beberapa kegiatan positif yang mempengaruhi masyarakat dan sembari mngenalkan arti kedirgantaraan. Setidaknya, hampir ratusan peserta dari berbagai daerah mengikuti acara ini.

“Yang paling jauh dari Jakarta, ada. Juga ada, Bandung, Semarang, Rembang, dan Boyolali,” kata kata Ryan Budi Nuryanto, ketua Fortais, kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Setidaknya ratusan peserta harus lapang dada tatkala panitia harus menyileksi banyak peserta untuk meraih keberkahan di hari kelahiran nabi akhir zaman itu.

“Banyak peserta yang membludak, baru 5 hari kita share di madsos udah hampir 500 pendatar,” kata Ryan sambil tertawa senang.

Baca Juga: Masjid Harun Keuchik Leumik: Permata Spiritual di Banda Aceh

Acara yang didukung oleh MER-C, Rs Purwo Husada, Rs Permata Husada, KAMADA UAD, dan masih banyak yang lainnya mengambil tema “Terbang Gapai Cintamu untuk Kejayaan NKRI”.

“Dari tim medis yang ikut membantu acara ini khusus pada khitan di koordinir oleh Dr Arief Wahyu Soekarno dari MER-C,” katanya.

Ryan berharap masyarakat umum bisa menyaksikan prosesi Supitan gaya Ngayogjokarto Hadiningrat yang istimewa ini dan langka belum ditampilkan dipublik yang merupakan warisan leluhur yang selayaknya tetap dipertahankan.

Sementara itu dari pihak Sekolah tinggi Teknologi Kedirgantaaraan (STTKD) menyambut baik acara yang dibuka oleh Bupati Bantul penuh dengan bersejarah dan langka yang diadakan di pesawat sebelumnya.

Baca Juga: Temukan Keindahan Tersembunyi di Nagan Raya: Sungai Alue Gantung

“Semoga dengan acara ini Sekolah Kedirgantaraan banyak diminati dan tetap bermanfaat bagi agama dan negara,” ujar Marsda (Purn) Udin Kurniadi, SE. (P004/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Kisah Perjuangan Relawan Muhammad Abu Murad di Jenin di Tengah Kepungan Pasukan Israel

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Palestina
Indonesia
Indonesia
Palestina
Indonesia
Indonesia
MINA Preneur
MINA Preneur
Palestina
MINA Health