Jakarta, 7 Jumadil Awwal 1438/5 Februari 2017 (MINA) –- Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengajak masyarakat makin mencintai, menggunakan dan mempromosikan produk industri dalam negeri.
Menurutnya hal tersebut akan mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing pelaku usaha di Indonesia agar berkesinambungan, sehingga mampu menguasai pasar domestik serta internasional.
“Produk industri kita sebenanya banyak yang bagus. Bahkan, sudah ada yang memenangi pasar ekspor. Untuk sektor industri kecil dan menengah (IKM), produk kerajinan banyak yang berkonsep ramah lingkungan karena melalui proses recycle,” kata Airlangga usai melepas peserta jalan sehat dengan tema 100 persen Cinta Produk Indonesia di Jakarta, Ahad (5/2), yang dihadiri pula oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Sebagaimana keterangan pers InfoPublik, Enggartiasto mengharapkan masyarakat terlibat dalam memperluas pasar industri dalam negeri khususnya IKM.
“Terus mendorong pelaku industri untuk meningkatkan penggunaan komponen lokal. Kami juga memfasilitasi untuk promosi seperti lewat pameran baik di dalam maupun luar negeri,” ujarnya.
Berdasarkan indikator kinerja pedagangan di tingkat ASEAN, Indonesia unggul di berbagai sektor industri seperti makanan, tekstil, kimia, mineral, agro berbasis CPO, elektronika, dan alat transportasi.
“Sedangkan, dilihat dari revealed comparative advantage, Indonesia unggul di 100 produk,” ungkap Airlangga seraya mengharapkan sektor-sektor tersebut akan menjadi duta industri nasional di kancah regional hingga global.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Selain itu, Airlangga mengimbau kepada masyarakat, pelaku industri dan pemangku kepentingan agar mendukung dan menyukseskan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Wujud dukungan ini baik dengan menggunakan barang atau jasa produksi dalam negeri, maupun menyediakan barang dan jasa berkualitas untuk mensubstitusi barang-barang kebutuhan yang sebelumnya didapatkan melalui impor.
“Agar kita segera mengurangi ketergantungan barang impor. Selain itu, sebagai salah satu poin penting dalam meujudkan revolusi mental masyarakat Indonesia saat ini,” tegasnya.
Ia mengaku, pihaknya gencar mengkampanyekan program P3DN karena amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, yang dilanjutkan dengan Peraturan Menteri Perindustrian No. 2 Tahun 2014 tentang Pedoman P3DN dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
“Program P3DN juga sebagai bagian dari misi pembangunan industri kita ke depan untuk menjadi pilar dan penggerak utama perekonomian nasional,” tuturnya.
Program P3DN merupakan salah satu prioritas pembinaan Kemenperin yang tercantum dalam Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035.
Adapun sasaran dari program P3DN, antara lain fasilitasi insentif kepada pihak yang konsisten memakai produk dalam negeri, mendorong produk atau barang yang ada dalam daftar inventarisasi barang dan jasa produksi dalam negeri agar masuk ke dalam e-Catalog pengadaan pemerintah, pemberian penghargaan Cinta Karya Bangsa, dan pelaksanaan Pameran Produksi Indonesia. (T/R01/RI-1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng