Menpora: Bonus Dibagi Usai Asian Paragames

Jakarta, MINA – Menteri Pemuda dan Olahraga () Imam Nahrawi mengatakan,  pembagian bagi atlet peraih Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018 akan diberikan usai dua even besar di tanah air itu berakhir.

Asian Games 2018 berakhir 2 September 2018 dan setelah Asian Paragames 2018 yang digelar pada 6-13 Oktober 2018.

Menpora menjjelaskan bonus yang nilainya sama pada dua even akbar tersebut, yakni Rp1,5 miliar untuk peraih medali emas perorangan, Rp1 miliar untuk peraih medali emas di nomor ganda, dan bagi peraih medali emas di nomor beregu akan diberikan masing-masing sekitar 800 sampai 900 juta rupiah.

Bagi peraih medali perak dan perunggu, lanjut Menpora, akan diberikan bonus lebih besar dari ketetapan bonus saat Asian Games 2014 lalu di Incheon, Korea Selatan.

“Pemerintah mengeluarkan kebijakan penyamaan bonus bagi untuk Asian Games dan Asian Paragames, untuk peraih medali langsung diberikan tanpa potongan pajak melalui pengiriman ke rekening atlet. Bonus untuk pelatih dan asisten pelatih pun sama,” kata Menpora Nahrawi kepada awak media saat konferensi pers di Media Pers Centre (MPC) Asian Games 2018 di Jakarta, Senin (27/8).

Besaran bonus yang mencapai miliaran rupiah tersebut diakuinya merupakan yang tertinggi dalam sejarah Asian Games.

Selain itu, Menpora berupaya merealisasikan bonus pengangkatan atlet berprestasi menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Menpora menjelaskan, saat ini Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia Syafruddin sudah menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara – Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB).

“Kami sudah berkoordinasi dengan MenPan-RB bahwa awalnya hanya medali emas dan perak yang diangkat sebagai ASN, tapi kali ini peraih perunggu pun akan diangkat sebagai pegawai sipil tentu penempatannya di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Bahwa posisinya apakah sebagai fungsional atau sebagai pelatih tentu kita akan sesuaikan. Tetapi (para atlet berprestasi) selagi berada di Pelatnas maka mereka tetap menjadi atlet di Pelatnas, kalo pemerintah daerah atau klub atau masyarakat meminta mereka pulang kampung, memerlukan keberadaannya, itu menjadi teknis yang akan kita usulkan,” ujarnya.

Pengangkatan atlet menjadi ASN dibuat karena Kemenpora melihat banyak atlet berprestasi memiliki masa depan tidak jelas. Bonus menjadi apresiasi tambahan karena tidak menghilangkan aturan pemberian bonus sejumlah uang bagi tiap atlet berprestasi.

Para atlet yang berhasil meraih medali emas, perak atau perunggu, kata Menpora juga akan diberikan sebuah rumah yang disponsori oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupr).

Dengan adanya bonus besar tersebut, para atlet diharapkan terpacu untuk berprestasi dalam mengharumkan nama bangsa. Menpora meminta para atlet Indonesia terus berjuang tanpa henti hingga tetes darah penghabisan untuk membela bangsanya.

“Presiden akan bertemu para atlet untuk menyemangati dan memberikan motivasi baru bahwa perjuangan belum berakhir di Asain Games ini saja. Masih ada SEA Games 2019 di Filipina dan Olimpiade 2020 di Jepang,” tuturnya.

Menpora Nahrawi juga merasa bersyukur dan bahagia atas perolehan medali yang berhasil diraih atlet hingga hari ini yang mencatatkan sejarah baru perolehan medali Asian Games sejak 1962. “Saya bahagia sekaligus terharu melihat perjuangan atlet – atlet kita yang begitu semangat untuk mengharumkan nama Indonesia,” imbuhnya.

Hingga pukul 18.30 WIB hari ini, sebagaimana pantauan MINA, Indonesia berada di peringkat keempat perolehan medali sementara, menggunguli Iran yang mengoleksi 16 emas. Indonesia meraih 61 medali, masing-masing 20 emas, 14 perak, dan 27 perunggu.

Pada ajang Asian Games 2018 yang diadakan di Jakarta, Palembang dan beberapa daerah di Jawa Barat sejak 18 Agustus hingga 2 September nanti diikuti 45 negara dan mempertandingkan 463 nomor event dari 40 cabang olahraga.(L/R01/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)