Jakarta, MINA – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, secara resmi melepas Kontingen Indonesia ASEAN Para Games (APG) 2023 Kamboja, Sinin (29/5) di Balai Kota Surakarta.
ASEAN Para Games (APG) 2023 Kamboja, akan bergulir pada 3-9 Juni mendatang. Total ada 14 cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan dalam olahraga multievent terbesar untuk penyandang disabilitas di Asia Tenggara itu.
“Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, hari ini saya Menteri Pemuda dan Olahraga dengan resmi mengukuhkan dan melepas kontingen Indonesia yang akan bertanding, semoga Tuhan menyertai perjuangan kita bersama untuk bisa meraih juara umum,” kata Menpora, demikian keterangan yang diterima MINA.
“Selamat sudah dikukuhkan, target tinggi semoga bisa tercapai, amin. Terima kasih kepada NPC Indonesia, CdM, tim review, atlet, pelatih dan seluruh stakeholder terkait dalam persiapan APG 2023,” tambahnya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan
Menpora menyebut, persiapan kontingen Indonesia tak pernah putus dalam pemusatan latihan nasional (pelatnas) sejak 2022 yang berpusat di Kota Solo.
“Pelatnas APG sesuai dengan salah satu implementasi dari Perpres No. 86 tentang DBON. Semoga dengan pembinaan yang berkelanjutan ini mampu menghasilkan prestasi maksimal pada multievent internasional,” ujarnya.
Penentuan kontingen APG lanjutnya, telah melalui pertimbangan berdasarkan track record prestasi, sport analis oleh tim pakar dan akademisi.
“Kekuatan kontingen Indonesia saat ini merupakan komposisi terbaik untuk kita kirimkan menuju APG Kamboja. Ini hebat dengan 500 orang target 121 emas, 92 perak dan 84 perunggu. Membanggakan,” jelasnya.
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online
“Kami Kemenpora serta seluruh lapisan masyarakat Indonesia mendukung perjuangan kontingen Indonesia pada APG 2023 Kamboja,” ucap Dito. (R/R8/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza