Jakarta, MINA – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan pentingnya ekonomi digital dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), diantaranya memberikan perhatian kepada UMKM untuk mengantisipasi resesi di kuartal III.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II 2020 minus hingga 5,32 persen.
“Memang banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk pulihkan ekonomi pada masa pandemi saat ini. Tapi banyak UMKM yang dapat bertahan selama pandemi, yaiu yang yang sudah terpapar ekonomi digital. Harapannya ekonomi digital dapat menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional ke depan,” kata Menteri Bambang sebagai pembicara kunci pada webinar ‘UMKM Indonesia Bangkit Bersama BRI’, Kamis (6/8).
Ia menyampaikan, berdasar hasil kajian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun 2020, terjadi penurunan penjualan produk UMKM.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Berdasarkan hasil survei, 94.69 persen menurun. “Yang tetap itu hanya 2,65 persen, yang meningkat juga 2,65 persen. Mayoritas UMKM memiliki kerentanan dalam waktu enam bulan ke depan, yang pada akhirnya berujung pada kemiskinan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Menteri Bambang mengatakan peningkatan daya beli menjadi kunci memulihkan perekonomian. Ia menyebut, daya beli atau konsumsi masyarakat merupakan motor penggerak untuk menggerakan perekonomian.
Oleh karena itu pemerintah terus berkomitmen tetap menjaga daya beli dan permintaan dalam negeri, hal ini dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
“Daya beli masyarakat akan terjaga melalui bansos dan subsidi untuk masyarakat miskin dan rentan,” kata Menteri Bambang. (R/R11/P1)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Mi’raj News Agency (MINA)