Jakarta, 17 Rabi’ul Awwal 1437/28 Desember 2015 (MINA) – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir, mengatakan dalam rangka menyongsong pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN, Kemenristekdikti berupaya meningkatkan kualitas tenaga kerja terdidik sehingga dapat bekerja secara kompetitif di pasar ASEAN, atau berwirausaha di kancah regional ASEAN.
Nasir menjelaskan upaya tersebut dilakukan melalui penyelarasan kebutuhan kerja dengan keterampilan kerja melalui KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) dan peningkatan penguasaan Bahasa Inggris yang memudahkan terjadinya mobilitas tenaga kerja terdidik lintas negara ASEAN.
“Kami ingin meningkatkan kualitas perguruan tinggi agar dapat menghadapi persaingan global ,” kata Nasir dalam acara Refleksi Satu Tahun Kemenristek Dikti di Jakarta, Senin (28/12).
Dia juga menjelaskan peningkatan angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi yang sudah mencapai 34,42% pada tahun 2015, melebihi target 27% yang dicanangkan.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Sementara 75% lulusan memperoleh IPK di atas 2,75, dan 60% dari lulusan Iangsung memperoleh pekerjaan. Dari sisi ketenagaan, jumlah dosen yang S2 dan S3 sudah mencapai 75%.
“Jumlah Profesor sekarang ini sudah 5.500 orang. Sementara jumlah peneliti adalah 550 per sejuta orang penduduk,” ujarnya.
Kemristekdikti juga telah memiliki Rencana Induk Riset Nasional yang akan memandu peneliti dan dosen dalam melakukan beragam riset dan pengembangan, serta menghasilkan inovasi yang bermutu dan laik industri, terutama dalam 11 bidang riset prioritas, yaitu pertanian dan pangan, energi, energi baru dan energi terbarukan, obat dan kesehatan, informasi dan komunikasi, transportasi, pertahanan dan keamanan, advance material (nanoteknologi), maritim, kebencanaan, kebijakan, serta sosial humaniora.(L/P010/R05)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)