Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menristek: Sektor Digital Dapat Kurangi Dampak Buruk Ekonomi

Lailatul Mukarromah - Kamis, 30 April 2020 - 17:29 WIB

Kamis, 30 April 2020 - 17:29 WIB

6 Views

Jakarta, MINA –   Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, sektor digital dapat mengurangi dampak terburuk dari ekonomi, misalkan menjadi substitusi dari kegiatan ekonomi yang saat ini dibatasi.

“Kita tahu bahwa sektor retail, sektor jasa terdampak sebagai akibat COVID-19,” katanya saat memberi sambutan melalui telekonferensi pada acara penganugerahan Top IT, Top TELCO dan Top Digital L 2020, di acara Digital Innovation Award 2020, Jakarta, Rabu (29/4).

Pandemi Covid-19 diprediksi oleh International Monetary Fund (IMF) akan membuat sekitar 170 negara di dunia, termasuk Indonesia mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi.

Oleh sebab itu, transaksi dan jasa digital diharapkan dapat mengurangi dampak negatif tersebut.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Bambang dalam sambutannya mengungkapkan prediksi selama pandemi Covid-19 maupun setelahnya, bahwa bisnis berbasis tatap muka akan semakin berkurang, sehingga inovasi di sektor digital semakin diperlukan untuk mengisi kegiatan tatap muka yang berkurang ini.

Fenomena ini disebut oleh Menristek/Kepala BRIN sebagai “less contact economy”.

“Kita harus siap dengan new normal situation, bahwa interaksi ekonomi ke depan kalau saya boleh rangkum itu adalah less contact economy. Tidak contact free, tapi less contact economy,” tambahnya.

Artinya di masa depan meskipun Covid-19 ini sudah diatasi jika ada obat atau vaksin Covid 19, keadaan new normal ini, akan ditandai dengan berkurangnya pertemuan atau berkumpulnya kerumunan.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

“Ini kesempatan terbesar bagi sektor digital untuk bisa mensubstitusi berkurangnya pertemuan langsung, rapat atau kegiatan lain, sehingga digital economy application bisa diterapkan,” kata Bambang, setelah mengucapkan selamat kepada beberapa perusahaan, BUMN dan BUMD penerima Top Digital Innovation Award 2020.

Menteri juga menyatakan inovasi digital tidak hanya dibutuhkan di bidang ekonomi, tapi juga di bidang medis atau kedokteran dengan adanya aplikasi telemedicine yang membuat konsultasi pasien dengan dokter tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan melalui layanan digital.

Dalam acara Top Digital Innovation Award 2020 tersebut, Kemenristek/BRIN mendapat anugerah Top Government Innovation Excellent in Science, Technology, Research and Innovation Institution 2020. (R/R11/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Indonesia
MINA Millenia
Palestina