Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menristekdikti: Bukan Inovasi Jika Tidak Bermanfaat

Risma Tri Utami - Jumat, 15 Desember 2017 - 19:54 WIB

Jumat, 15 Desember 2017 - 19:54 WIB

138 Views ㅤ

Menristekdikti, Mohamad Nasir saat mencoba motor listrik GESITS. (Foto: BKKP Kemenristekdikti)

Menristekdikti, Mohamad Nasir saat mencoba motor listrik ITS. (Foto: Humas)

Surabaya, MINA – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menegaskan, sebuah produk jika tidak dihilirisasikan dan bermanfaat bagi masyarakat bukanlah sebuah inovasi.

Hal tersebut dikatakan Menristekdikti, Mohamad Nasir saat meresmikan secara langsung ‘Teaching Industry’ Institut Technology Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), Jum’at (15/12).

Dalam sambutannya, Menristekdikti sangat mengapresiasi ITS yang telah mengembangkan motor listrik pertama kali yang dibuat oleh anak Indonesia. “Jika ada motor listrik yang lain itu bukan buatan Indonesia, karena baru ITS yang membuat motor listrik Indonesia.”

Dalam keterangan pers yang diterima Nasir menjelaskan, Kemenristekdikti sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Industri agar proses perijinan serta uji coba Gesits dapat selesai dengan cepat dan baik.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Nasir juga menegaskan, akan ada penelitian lebih dalam untuk menghasilkan inovasi seperti Gesits. Tujuan penelitian ini untuk mengedukasi masyarakat bahwa perguruan tinggi mulai bergairah dalam mengembangkan inovasi.

“Biaya risetnya memang tinggi, tapi ini akan berdampak baik untuk masyarakat Indonesia. Hasil penelitian jangan hanya berhenti di perpustakaan saja, namun harus dihilirisasikan ke masyarakat. Jika tidak dihilirkan ke masyarakat, itu bukan merupakan inovasi,” katanya.

Menjawab pertanyaan Nasir, Direktur Operasi PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi Oksarlidadi Arifin mengungkapkan, pihaknya menargetkan semester II Tahun 2018 memproduksi 50.000 sepeda motor listrik Gesits
Dan tahun berikutnya akan memproduksi 100.000 motor Gesits.

“Hingga saat ini sudah ada yang memesan 37.000 motor dimana 50% dari corporate, dan 50% individu yang memesan melalui Garansindo,” ujarnya.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

Terkait permasalahan baterai motor listrik Gesits, Oksarlidadi menambahkan tidak perlu khawatir jika kehabisan baterai karena sudah bekerjasama dengan PT Pertamina dan PT PLN persero.

“Nantinya akan ada tempat penukaran baterai di setiap SPBU se-Jabodetabek dan kota besar lainnya,” tambahnya.

Chief Operating Officer Garansindo Harun Sjech mengatakan, motor listrik Gesits akan dipasarkan dengan harga yang terjangkau. “Harga motor listrik gesits ini sekitar 15-17 jt.”

Gesits merupakan produk inovasi buatan ITS melalui Pusat Unggulan IPTEK–Sistem dan Kontrol Otomotif (PUI–SKO) yang bekerja sama dengan Garansindo. Gesits telah diperkenalkan Kemenristekdikti ke masyarakat Indonesia melalui Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2015 di Jakarta. (R/R09/RS1)

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
MINA Preneur
MINA Millenia