Jakarta, 8 Rabi’ul Awwal 1438/8 Desember 2016 (MINA) – Menteri Risek, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan, mutu pendidikan dikatakan baik apabila tenaga pengajar, mahasiswa, lulusan dan infrastruktur pendidikan saling melengkapi satu sama lainnya.
“Ciri mutu pendidikan yang baik, pertama dosennya baik, kedua mahasiswanya menerima sistem pendidikan baik, ketiga lulusannya diserap oleh pasar kerja dengan baik, dan keempat infrastrukturnya baik,” kata Nasir usai Rapat Kerja Tahunan 2016 Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN PT) di Jakarta, Kamis (8/12).
Bukti dosen itu baik, kata Nasir, terletak pada metode didiknya, juga publikasi yang dilakukan oleh dosen berjalan lancar serta cara pengajaran terhadap mahasiswa baik.
“Seperti inilah kriteria dosen yang baik,” ujarnya.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Menurut Nasir, apabila salah satu dari empat unsur elemen pendidikan itu tidak ada, maka tidak akan terwujud mutu pendidikan yang baik.
“Ini kalau tenaga pengajar bagus, siswa didiknya cerdas-cerdas, tapi infrastruktur pendidikannya tidak ada, apa bisa dikatakan baik mutu pendidikannya? Kan jelas tidak,” kata menteri.
Selain menjelaskan empat unsur pembentuk mutu pendidikan yang baik, ia juga mengungkapkan bahwa keuangan yang baik turut dalam membenahi dan meningkatkan mutu pendidikan.
“Kita membutuhkan system ability terhadap program financing yanh memadai. Memadai di sini bukan soal mahal atau tidak mahal, tapi apakah cukup untuk melakukan proses pembelajaran yang baik atau tidak,” katanya.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
“Nantinya arah pendidikan kita akan menuju ke sana,” imbuhnya.
Di akhir penyampaiannya, Nasir mengungkapkan bahwa jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia mencapai 4.405 buah. Dari jumlah sebanyak itu, hanya puluhan saja yang terakreditasi A.
“Tadinya ada 26 PTN yang masuk kategori bagus. Sekarang sudah lebih dari itu, dan ini akan terus kita tingkatkan,” demikian Mohamad Nasir. (L/P011/ima-P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September