Jakarta, MINA – Tiga Tahun Pemerintahan Jokowi–JK terus melakukan peningkatan mutu pendidikan, tercermin dari upaya peningkatan akses pendidikan tinggi yang mencapai target. Tercatat hingga Oktober 2017, pemerintah telah memberikan sebanyak 405.587 beasiswa.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir saat Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Gedung Bina Graha, Kantor Staf Presiden (KSP), Jakarta, Senin (23/10).
Nasir mengungkapkan, data itu dihimpun sejak awal 2015 lalu hingga pertengahan 2017. Dari jumlah itu, sebanyak 74 persen diperuntukkan bagi mahasiswa tidak mampu dan afirmasi Papua serta daerah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terpencil).
“Angka pemberian beasiswa pada 2017 itu hampir mencapai target total tahun ini, yakni sebanyak 475.180 beasiswa,” ujar Nasir.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Selain itu, Nasir juga mengungkap tentang angka capaian akses pendidikan tinggi sendiri. Ia menyebutkan, sesuai target pada 2017 sebanyak 31,75 persen. Hingga Oktober angkanya telah mencapai 28,14 persen.
“Peningkatan inovasi juga merupakan salah satu hal yang diupayakan oleh Kemenristekdikti,” katanya.
Menristekdikti menjelaskan, pembangunan startup berbasis teknologi sejak 2015 hingga 2017 selalu berada di atas target. “Pada 2017, misalnya, dari target 375 yang berhasil dicapai bahkan sebanyak 663,” tukasnya.
Nasir melanjutkan, peningkatan inovasi juga dilakukan di antaranya lewat Hilirisasi Garam Farmasi Oleh BPPT – PT Kimia Farma dan Hilirasi Skuter Listrik Oleh ITS – GARASINDO.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Sementara itu, terkait peningkatan daya saing perguruan tinggi, Nasir menegaskan, berdasarkan peringkat universitas berdasarkan QS-World University Rangking diperoleh data, peringkat Universitas Indonesia (UI) terus meningkat hingga 2017.
“Jika pada 2015 UI berada para urutan ke 358, kini pada 2017 berada di peringkat 277. Sedangkan ITB pada 2015 di 431 dan kini di 331. Untuk Universitas Gadjah Mada dari 551 di 2015 menjadi 401 di 2017,” katanya.
Terkait peningkatan tata kelola, Nasir mengungkapkan, untuk Opini Penilaian Laporan Keuangan BPK pada 2016 memperoleh Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Sedangkan, penilaian terhadap AKIP yang dilakukan pada 2016 memperoleh BB.
Selain itu, berdasarkan survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang dilakukan secara internal oleh Kemenristekdikti terhadap berbagai jenis layanan di Kemenristekdikti diketahui bahwa di antaranya IKM Perizinan Peneliti Asing mencapai 96,59 persen. Kemudian, IKM layanan Beasiswa Bidik Misi mencapai 72,21 persen. Sedangkan untuk IKM layanan pejabat Pengelola Informasi & Dokumentasi 71,79 persen.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Turut hadir sebagai pembicara dalam forum hasil kerja sama antara KSP dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) tersebut antara lain Menkes Nila F Moeloek, Mendikbud Muhadjir Effendy, Mensos Khofifah Indar Parawansa, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Wamen ESDM Arcandra Taher, Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo, Menpora Imam Nahrawi, Menteri PPPA Yohana Yambise, Sekjen Kemenag Nur Syam, Dirjen Planologi Kehutanan dan Linkungan Kementerian LHK Yuyu Rahayu, Sekjen Kementerian ATR/BPN M Noor Marzuki, Dirjen Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN Djamaluddin, dan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi. (L/R06/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia