Yogyakarta, MINA – Menteri Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir mengatakan, Perguruan Tinggi harus menjadi motor penggerak daya saing bangsa.
Menurutnya, dalam meningkatkan daya saing bangsa Indonesia, pengembangan inovasi sangat mutlak dibutuhkan agar dapat bersaing secara global di kelas dunia.
Hal tersebut disampaikan saat dihadapan sivitas akademika dan alumni Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (MM FEB UGM) pada peringatan Ulang Tahun Prodi MM FEB UGM ke-30 di Auditorium Sukadji Ranuwihardjo MM FEB Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Senin (2/7).
Ia menuturkan, apabila Indonesia ingin mengejar ketertinggalannya dibandingkan dengan negara lain, Perguruan Tinggi harus mengambil peranan dalam mencetak sumber daya yang kreatif dan memiliki daya saing yang tinggi.
Baca Juga: Indonesia Dukung Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Data World Economic Forum pada tahun 2017-2018 menunjukkan bahwa Global Competitiveness Index atau Daya Saing Indonesia saat ini belum berada pada posisi menggembirakan, yakni pada peringkat 36 dari 137 negara.
“Perguruan Tinggi merupakan tempat mencetak sumber daya manusia yang kreatif dan mampu berinovasi. Tanpa inovasi dan kreativitas, sulit bagi SDM Indonesia bersaing di era global. Sekarang daya saing kita pada posisi 36, oleh karena itu perguruan tinggi harus mampu berperan sebagai motor penggerak untuk meningkatkan daya saing bangsa,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Prodi MM FEB UGM T.Hani Handoko menyatakan, MM UGM akan terus berkomitmen untuk melakukan perbaikan yang berkelanjutan, serta berinovasi seperti yang dituntut oleh lingkungan bisnis saat ini, terutama menghadapi era disrupsi.
Hal tersebut, katanya, merupakan tanggungjawab MM FEB UGM sebagai sekolah bisnis pertama di Indonesia yang meraih akreditasi dari lembaga akreditasi sekolah bisnis terkemuka di dunia, The Association To Advance Collegiate Schools of Business (AACSB).
Baca Juga: Gandeng MER-C dan Darussalam, AWG Gelar Pelatihan Pijat Jantung
“Ini merupakan tantangan dan peluang bagi MM FEB UGM untuk menciptakan realitas bisnis baru di era yang makin disruptif dan komplek, serta berkontribusi untuk membangun bangsa melalui tradisi kualitas yang kuat dalam menjalankan pendidikan tinggi dan sebagai center of excellent sekolah bisnis di Indonesia,” pungkasnya.
Rektor UGM, Panut Mulyono berharap agar MM FEB UGM dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi bangsa dan negara Indonesia dalam menanggapi tantangan yang menyulitkan dan kompleks, serta membangun peradaban bangsa Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, dilaksanakan olah kasus-kasus Manajemen Perusahaan Indonesia Seri ke-4 langsung oleh Menristekdikti Mohamad Nasir.
Turut terjadi dalam acara ini Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na’im, Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti Ali Ghufron Mukti, Dekan FEB UGM Eko Suwardi, serta tokoh-tokoh awal pendirian MM FEB UGM pada tahun 1988. (R / R10/P1)
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Mi’raj News Agency (MINA)