Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menristek Dorong Penguatan Ekosistem Inovasi dengan Startup

Hasanatun Aliyah - Selasa, 29 Oktober 2019 - 22:25 WIB

Selasa, 29 Oktober 2019 - 22:25 WIB

4 Views

Jakarta, MINA – Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang PS. Brodjonegoro mendorong penguatan ekosistem riset teknologi dan inovasi dengan startup (perusahaan rintisan).

“Kebetulan salah satu wewenang dan tanggung jawab kami di Kemenristek/BRIN ini adalah pembinaan startup yang sebetulnya sudah dilakukan di periode sebelumnya (Kemenristekdikti),” kata Bambang usai pertemuan dengan beberapa pemilik atau CEO Perusahaan Teknologi / Sains dan Modal Usaha (CEOs Tech/Science Company dan Venture Capital) di Indonesia untuk pemantapan ekosistem riset teknologi dan inovasi berlangsung di Jakarta, Selasa (29/10).

“Namun karena kita ingin mendorong inovasi lebih cepat lagi, dan juga punya impek yang lebih besar, maka saya berinisiatif mengundang (para investor dan startup),” tambahnya.

Ia menjelaskan, acara ini untuk berdiskusi dengan mempertemukan dua kelompok yaitu, yang pertama, investor yang sudah banyak masuk diberbagai startup di Indonesia dan yang kedua, pimpinan atau pemilik dari perusahaan-perusahaan teknologi (perusahaan berbasis IT) yang sudah cukup mapan.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Diskusi ini, mencari solusi yang penyebabkan penghambat ekosistem peneliti dan pengembang di Indonesia, terutama dari sisi korporasi perusahaan dan menciptakan gagasan dalam rangka mendorong inovasi lebih banyak lagi. Serta menyatukan ide-ide yang bisa diterapkan dalam jangka pendek dan panjang.

“Alhamdulillah dari berbagai macam pembahasan tadi telah mendapatkan banyak ide, sebagian bisa langsung diterapkan dalam jangka pendek, sebagian lagi harus dipersiapkan untuk jangka panjang, karena potensi di Indonesia yang sangat besar. Tetapi exposure (paparan) dari peneliti kita atau hasil penelitian kita mungkin belum cukup dibaca oleh kalangan dunia usaha kita,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, ada negara yang penduduknya hanya 8 juta, namun sudah memiliki 100 ribu startup, sementara Indonesia dengan 250 juta penduduk tapi startup nya baru 1.000-an.

“Jadi artinya memang enterpreneurship kita perlu ditingkatkan, karena awalnya kita adalah mendorong startup nya dulu. Nah startup kemudian yang sudah ada kita tingkatkan. Sebab mereka hanya bisa ditingkatkan kalau mereka mendapatkan dukungan investor. Kita harapkan nanti lebih banyak unicorn, decacorn muncul dari Indonesia yang awalnya yaitu startup,” tambahnya. (L/R10/P2)

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Millenia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Kolom
MINA Preneur