Jakarta, MINA – Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, memberikan kesejahteraan kepada lanjut usia (Lansia) menjadi tanggungjawab bersama dalam ruang sosial.
“Kepedulian kepada Lansia merupakan salah satu hal penting dalam sebuah keluarga, juga dalam kehidupan bermasyarakat, dan kesejahteraan lansia menjadi tanggung jawab negara. ” kata Risma pada Workshop Pesantren Lansia yang dilaksanakan Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga (KPRK) MUI di Aula Buya Hamka MUI, di Jakarta, Kamis (13/4).
Risma menyampaikan, kepedulian terhadap lansia merupakan salah satu penting dalam sebuah keluarga,
“Saya pernah menemukan seorang Lansia meninggal, sudah empat hari, tapi tidak ada yang tahu. Akhirnya saya membuat kebijakan, saya buat Posyandu Lansia. Dalam Posyandu lansia tersebut anggota lansia semua,” ujarnya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Sabtu Ini, Sebagian Hujan Ringan
Lanjut kata Risma, kebijakan keberlangsungan hidup lansia dirasa sangat diperlukan perhatian. Pasalnya, akhir-akhir ini kerap ditemukan lansia yang hidup sebatang kara, bahkan sudah tidak mampu merawat dirinya.
Dalam kesempatan tersebut, Risma juga membagikan cerita tentang program kepedulian kepada lansia yang sempat dia lakukan bersama tim di Surabaya.
“Jadi, di Surabaya saya mencoba mempraktikkan apa yang diperintahkan oleh Allah, maupun yang tertuang dalam UUD Pasal 34 yang berbunyi ‘bahwa fakir miskin dan anak-anak telantar dipelihara oleh negara’. Maka, setiap hari kami memberi makan kurang lebih 87 ribu yang didistribusikan untuk anak yatim, lansia miskin, penyandang disabilitas, penyandang HIV AIDS, penyandang TBC, dan lain-lain,” imbuh Risma.
Dia menyebut, pada 2022 lalu, Kemensos memberikan 334.011 bantuan kepada Lansia dengan rentan usia 80 tahun ke atas. Bantuan tersebut dikhususkan bagi lansia yang hidup sebatang kara dan sudah tidak mampu mengurus dirinya.
Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Terminal Bekasi Berlakukan Ram Check Bus
Pada kunjungan kerja di beberapa daerah, Risma kerap mendapat laporan dari warga bahwa per hari ini masih ditemukan beberapa Lansia yang hidup sendiri, dan pada akhirnya ditemukan meninggal.
Tentunya hal ini menjadi PR penting bagi Kemensos untuk kembali menjangkau lokasi-lokasi terpencil guna meminimalisir permasalahan terhadap lansia yang ada dinegeri ini.
Ia mengaku menangani ini susah-susah gampang. “Kita mau masuk surga di tingkat berapa? (keinginan harus diberengi dengan usaha keras), tujuan kita ini bukan hanya bagaimana kita hidup di dunia, melainkan bagaimana nanti setelah kita dipanggil oleh Yang Memiliki hidup ini,” ujar Risma. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan