MENSYUKURI NIKMAT ALLAH (Refleksi Tiga Tahun MINA)

Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur. Foto : Hadis/MINA

Oleh: Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala

 مَّا يَفۡعَلُ ٱللَّهُ بِعَذَابِڪُمۡ إِن شَكَرۡتُمۡ وَءَامَنتُمۡ‌ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ شَاڪِرًا عَلِيمً۬ا

“Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”(QS. An-Nisa [4] ayat 147)

Baca Juga: Enam Prinsip Pendidikan Islam

Ayat ini adalah salah satu ayat Al-Quran yang menunjukkan keutamaan bersyukur. Bahwa apabila manusia itu bersyukur dan beriman maka Allah tidak akan menyiksa mereka.

Oleh karena itu, apabila Allah menyiksa manusia adalah disebabkan mereka tidak bersyukur dan tidak beriman kepada Allah.

Bersyukur sering didampingkan oleh Allah dengan nikmat seperti dalam firman Allah

وَٱشۡڪُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ إِن كُنتُمۡ إِيَّاهُ تَعۡبُدُونَ

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-10] Makanan dari Rezeki yang Halal

..”Dan syukurilah nikmat Allah jika kalian hanya menyembah kepada-Nya.” (QS. An-Nahl [16] ayat 114)

Nikmat secara bahasa berarti الحالة الحسنة (kondisi atau segala sesuatu yang baik). Nikmat yang dikaruniakan kepada manusia itu sangat banyak, tidak mungkin manusia menghitungnya, sebagaimana firman-Nya

وَءَاتَٮٰكُم مِّن ڪُلِّ مَا سَأَلۡتُمُوهُ‌ۚ وَإِن تَعُدُّواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ لَا تُحۡصُوهَآ‌ۗ إِنَّ ٱلۡإِنسَـٰنَ لَظَلُومٌ۬ ڪَفَّارٌ۬

“Dan dia memberikan kepada kalian segala apa yang kalian minta kepada-Nya. Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak mampu menghitungnya.” (QS.Ibrahim [14] ayat 34)

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-9] Jalankan Semampunya

Menurut Imam al-Ghazali. Secara garis besar nikmat itu dibagi menjadi dua, yaitu nikmat yang menjadi tujuan dan nikmat yang menjadi alat untuk mencapau tujuan. Nikmat yang menjadi tujuan utama yang ingin dicapai umat manusia yaitu kebahagiaan di akhirat. Adapun ciri-ciri nikmat ini adalah:

1. Kekal
2. Diliputi oleh kebahagiaan dan kesenangan
3. Memungkinkan untuk dicapai
4. Dapat memenuhi segala keiinginan dan keperluan manusia.

Sedang nikmat yang kedua (yang menjadi alat untuk mencapai tujuan utama) meliputi:

1. Kebersihan jiwa dalam bentuk iman dan akhlak mulia
2. Kelebihan tubuh seperti kesehatan dan kekuatan
3. Hal yang membawa kesenangan jasmani seperti harta, kekuasaan dan keluarga
4. Hal-hal yang membawa sifat-sifat keutamaan seperti hidayah, pertolongan dan lindungan Allah.

Terhadap nikmat Allah yang sangat banyak bentuknya bermcam-macam tersebut, Allah memerintahkan umat manusia untuk bersyukur.

Secara bahasa syukur berarti: تصور النعمة وإظهارها (menggambarkan dan memanfaatkan nikmat). Sedang hakekat syukur adalah menggunakan nikmat yang diperolehnya untuk sesuatu yang diridhoi dan disenangi Allah bukan untuk sesuatu yang disenangi oleh dirinya dan manusia. Lawan dari syukur adalah kufur, yaitu mengingkari nikmat Allah.

Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat

Jadi apabila sesorang mempergunakan nikmat Allah yang diperolehnya untuk sesuatu yang tidak diridhoi Allah berarti mengingkari nikmat tersebut. Termasuk mengingkari nikmat ialah membiarkan nikmat itu mengganggu dan tidak difungsikan sama sekali untuk kemanfaatan umat manusia, serta tidak mengembangkannya.

Keutamaan Bersyukur

Orang yang bersyukur, disamping tidak akan disiksa oleh Allah seperti ayat di atas dia juga akan memperoleh beberapa keutamaan antara lain.

1. Orang yang bersyukur akan diridhoi Allah

 وَإِن تَشۡكُرُواْ يَرۡضَهُ لَكُمۡ‌ۗ

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat

(Jika kamu bersyukur, Dia meridhoi kesykurannya itu- QS. Az-Zumar [39]: 7)

2. Orang yang bersyukur akan ditambah nikmat nya

 وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَٮِٕن شَڪَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡ‌ۖ وَلَٮِٕن ڪَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ۬

(Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti aku akan menambahkan nikmat kepadamu Q.S. Ibrahim [12]: 7)

3. Syukur sebagai akhlak rububiyah (Q.S. Fathir [35]: 30)

إِنَّهُ ۥ غَفُورٌ۬ شَڪُورٌ۬

Baca Juga: Tertib dan Terpimpin

(Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukur)

4. Syukur disertakan dzikir kepada Allah

فَٱذۡكُرُونِىٓ أَذۡكُرۡكُمۡ وَٱشۡڪُرُواْ لِى وَلَا تَكۡفُرُونِ

(Ingatlah kalian kepadaku, pasti akan aku ingat kepada kalian dan bersyukurlah kalian kepada Ku dan jangan kalian ingkar kepadaku- QS. Al-Baqarah : [2] 152)

5. Syukur sebagai pembuka dan penutup pembicaraan penghuni syurga

وَقَالُواْ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى صَدَقَنَا وَعۡدَهُ ۥ وَأَوۡرَثَنَا ٱلۡأَرۡضَ نَتَبَوَّأُ مِنَ ٱلۡجَنَّةِ حَيۡثُ نَشَآءُ‌ۖ فَنِعۡمَ أَجۡرُ ٱلۡعَـٰمِلِينَ

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat

(Dan mereka mengucapkan, segala puji bagi Allah uang telah memnuhi janji-Nya kepada kami. QS. Az-Zumar [39] 74)

وَءَاخِرُ دَعۡوَٮٰهُمۡ أَنِ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ

(Dan penutup doa mereka adalah segala puji bagi Allah, Tuhan .. QS Yunus [10] 10)

Hadis-hadis yang menunjukkan syukur banyak sekali antara lain:

Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang

Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Orang makan yang bersyukur mendapat kedudukan sebagai orang puasa yang sabar- H.R. Tirmidzi

Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Susungguhnya Allah senang melihat bekas nikmat yang diberikan kepada hamba-Nya. H.R. Tirmidzi

Adapun cara bersyukur kepada Allah ada tiga:

Pertama, Bersyukur dengan hati yaitu mengakui bahwa nikmat itu berasal dari Allah dan tidak ada seorangpun selain Allah yang dapat memberikan nikmat.

Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat

Kedua, Bersyukur dengan lisan dengan mengucapkan Alhamdulillah

Ketiga, Bersyukur dengan amal perbuatan yaitu menggunakan nikmat sesuai dengan ajaran agama untuk melakukan hal-hal positif yang diridhoi Allah, jika nikmat itu berupa harta, maka dinafkahkannya di jalan Allah, jika nikmat itu berupa ilmu dimanfaatkannya untuk keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan manusia serta mengajarkannya kepada orang lain.

Sedang mensyukuri anggota tubuh menurut imam al-Ghazali ada tujuh anggota tubuh penting harus kita perhatikan cara mensyukurinya:

Pertama, Mata, menyukuri dengan tidak melihat maksiat

Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati

Kedua, Telinga, digunakan hanya untuk mendengarkan hal-hal yang baik

Ketiga, Lidah, dengan banyak berdzikir dan mengucapkan hal-hal yang baik

Keempat, Tangan digunakan melakukan kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain

Kelima, Perut hanya diisi dengan makanan yang halal dan tidak berlebih-lebihan serta sekedar untuk menguatkan ibadah

Keenam, Kemaluan, dipergunakan hanya bagi suami istri dengan niat memelihara diri dari yang haram.

Ketujuh, Kaki, digunakan untuk berjalan ketempat yang baik, mencari rizki halal dan menolong manusia.

Wallahu A’lam. (P007)

 Mi’raj Islamic News Agency (MINA)