Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MENTERI AGAMA: AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP MANUSIA

IT MINA - Rabu, 5 Agustus 2015 - 11:43 WIB

Rabu, 5 Agustus 2015 - 11:43 WIB

370 Views

Foto: Kemenag
Foto: <a href=

Kemenag" width="300" height="200" /> Foto: Kemenag

Yogyakarta, 20 Syawwal 1436/5 Agustus 2015 (MINA) – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan, Al-Quran sebagai pedoman hidup bagi umat Islam harus terus membumi dalam konteks, situasi, waktu saat ini untuk memberikan solusi bagi isu-isu yang sedang berkembang.

Hal itu disampaikan Lukman saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara International Conference New Trends In Quranic Studies, di Convention Hall, Kampus UIN Sunankalijaga Yogyakarta, Selasa (4/8) kemarin.

“Selain pengetahuan tentang kepemimpinan, ekonomi, sosial, politik, budaya yang memang merupakan hal penting, akan tetapi tidak kalah penting juga isu-isu yang sedang berkembang saat ini,” kata Lukman Hakim Saefuddin, sebagaimana siaran pers resmi Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Lukman mengatakan, kegiatan yang diisiniasi oleh UIN Sunan Kalijaga bekerjasama dengan IQSA itu bisa menjadikan Al-Quran lebih membumi lagi untuk menyelesaikan persoalan dalam konteks kekinian. Karena, lanjut Menag, Al-Quran hadir di atas bumi ini telah cukup lama, berdialog dengan konteks budaya Indonesia yang mempunyai keragaman adat dan budayanya sendiri.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

“Al-Quran merupakan rujukan utama bagi pedoman hidup manusia,” katanya lagi.

Ia berharap agar acara ini bisa menghasilkan rumusan, tidak hanya sekedar pengembangan pendidikan, tapi juga solusi dan penyelesaian atas persoalan kekinian bangsa saat ini.

“Oleh karena itu, pemaknaan harus relevan dengan konteks kekinian,” ujar Lukman.

Menurutnya, menjadi tantangan bersama bagaimana umat muslim bisa memahami ayat-ayat Al-Quran dengan tafsir yang sesuai konteks kekinian, relevan sesuai situasi, waktu dan tempat. Sebab, tantangan sekarang ini sangat beragam, karenanya dibutuhkan kemampuan kita untuk dapat menafsirkan ayat-ayat itu dengan baik.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

“Untuk itulah, kegiatan ini menjadi penting dilaksanakan agar semua ilmuwan dapat sharing dan bertukar fikiran, berbagi ilmu pengetahuan khususnya terkait ilmu Al-Quran, dengan mendatangkan narasumber dari berbagai negara,” kata Lukman Hakim.

Acara yang berlangsung dari 4-6 Agustus 2015 ini mendatangkan narasumber-narasumber yang berkompeten, baik dari dalam maupun luar negeri, antara lain: President-elect of Internasional Quranic Studies Association (IQSA) Farid Esack, Abdullah Saeed, Emran Al- Badawi, David, Abdulla Galadari, Yudian W Asmin, dan sebagainya.

Sebelumnya, ketua panitia Sahiron Syamsuddin dalam laporannya menyampaikan, kegiatan itu akan berlangsung selama tiga hari mulai dari 4-6 Agustus 2015. Seminar internasional tesrebut mendatangkan narasumber dari dalam dan luar negeri yang membidangi ilmu-ilmu Al-Quran.

Hadir dalam acara itu, Kabag TU Pimpinan (Sesmen) Khairul Huda Basyir, Kakanwil DIY, Pembantu Rektor UIN Sunankalijaga Ruhaini Nurhayati, Mantan Rektor UIN Amin Abdullah, Civitas Akademika UIN Sunankalijaga Yogyakarta. (T/P010/R05)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
MINA Health