Jakarta, 6 Ramadhan 1437/11 Juni 2016 (MINA) – Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin menghadiri Konferensi Nasional II Froum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang berlangsung mulai hari ini, Sabtu (11/06), di Puri Denbencingah Semarapura Klungkung, Bali.
Menag hadir di sessi pembukaan dan menjadi salah satu narasumber pada konferensi yang mengusung tema “Merawat Kerukunan Umat Beragama Demi Keutuhan NKRI”.
Lukman Hakim mengapresiasi kiprah FKUB se-Indonesia, dan khususnya Bali selaku tuan rumah, dalam menata kehidupan kerukuan umat beragama. Menurutnya, dengan keragaman budaya, suku, adat, ras bahkan agama, Bali sukses menjadi contoh kehidupan masyarakat yang rukun dan damai.
“Bali ingin mempertontonkan yang sudah dicapai dalam membina kehidupan dan kerukunan, sebagai pulau toleransi, pulau cinta. Tidak hanya menjadi tontonan, tapi (kerukunan ini) juga (bisa) menjadi tuntunan dunia,” kata Lukman. Sebagaimana siaran pers resmi Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
Baca Juga: BNPB: Banjir Bandang Melanda Tapanuli Sumut, Dua Orang Meninggal
Lukman menilai hal itu sebagai cermin perwujudan nilai toleransi yang ditunjukkan masyarakat Bali. Toleransi adalah kemampuan menghormati dan menghargai pihak lain, bukan meminta dan menuntut untuk dihormati dari yang lain.
“Inilah bentuk toleransi yang hidup diantara kita. Mudah-mudahan ini bisa kita rawat dengan baik, dan kita jaga dengan baik, agar tetap dapat menjaga keutuhan sebagai bangsa Indonesia,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika menyampaikan ucapan selamat datang di Pulau Dewata kepada Menag dan peserta konferensi dari seluruh nusantara. Mangku Pastika menyambut baik penyelenggaraan Konferensi II FKUB dan berharap keindahan Bali bisa dirasakan semua peserta.
Bagi I Made Mangku Pastika, konferensi ini strategis untuk membangun kehidupan dan menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia, tidak terkecuali di Bali. Dia berharap FKUB dapat mengeluarkan rekomendasi strategis yang bisa dilakukan para pemangku kebijakan untuk terus dapat menjaga kerukunan umat beragama.
Baca Juga: Rekor Baru MURI: 44.175 ASN Jabar Pakai Sarung Tenun, Bukti Cinta Budaya Lokal
“Ketiga aspek ini saling berhubungan untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis, rukun dengan nilai-nilai ketuhan untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ketua FKUB Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet selaku tuan rumah melaporkan bahwa konferensi dihadiri semua pengurus FKUB se Indonesia. Selain membahas sejumlahisu aktual, konferensi FKUB juga ingin menyampaikan pesan bahwa masyarakat Bali bisa hidup rukun berdampingan dalam keragaman suku, adat, budaya, dan agama.
Suasana jamuan makan malam dimeriahkan dengan penampilan beberapa tarian daerah, seperti tari Mahapuja, Tari Barong, dan Tari Baris. Acara jamuan makan malam ditutup dengan tari kebersaman yang dikenal dengan Tari Joget Pong. (T/P010/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Indonesia Dukung Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant