Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MENTERI AGAMA : KEBEBASAN HARUS ADA ATURAN

Admin - Selasa, 4 Juni 2013 - 04:45 WIB

Selasa, 4 Juni 2013 - 04:45 WIB

344 Views ㅤ

Jakarta, 25 Rajab 1434/4 Juni 2013 (MINA) – Menteri Agama RI, Suryadharma Ali dalam sambutannya pada Seminar Internasional Dialog Antar Umat Beragama di Jakarta pada Selasa (4/6), menyatakan kebebasan manusia itu ada batasan dan aturannya, karena kebebasan yang mutlak itu hanya milik Tuhan.

Pernyataan tersebut terkait pemahaman kebebasan saat ini yang kebablasan. Banyak kaum liberalis yang selalu menyuarakan hak asasi manusia (HAM) secara berlebihan, padahal hakikat kebebasan manusia itu terbatas. Suryadharma menyebutkan, “Dalam Islam tidak ada kebebasan yang absolut. Absolut tidak ada pada manusia, hanya ada pada Tuhan.”

Namun dalam pidatonya tersebut, Suryadharma juga menyinggung tentang kebebasan umat beragama. Menurutnya, kerukunan umat beragama di Indonesia merupakan yang terbaik di dunia. Hal ini berdasarkan fakta bahwa semua hari raya umat beragama telah menjadi hari libur nasional.

Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan

Agama juga menurutnya tidak bisa dipaksakan. Setiap agama memiliki identitasnya masing-masing sehingga tidak bisa untuk dipaksa berubah. Suryadharma memberikan contoh dengan adanya identitas peci dan kopiah pada umat Islam yang tidak bisa diganti dengan yang lain.

Seminar ini terselanggara berkat kerjasama antara Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Islam Madinah (UIM), Arab Saudi. Seminar tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh Islam seperti Ketua Fraksi PKS Hidayat Nurwahid, Rektor UIM Muhammad Ali al-Uqla, Rektor UII Edy Suandi Hamid, dan Yusuf Mansur.

Seminar ini diadakan dalam rangka menyebarkan pesan kepada dunia bahwa komunikasi dalam kehidupan beragama itu sangat penting untuk menciptakan kedamaian antar umat beragama di seluruh dunia yang selama ini sering dilanda konflik akibat adanya kesalah pahaman dalam berinteraksi sesama manusia. (L/P01/P02/R2).

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama

Rekomendasi untuk Anda