Arafah, 10 Dzulhijjah 1436/24 September 2015 (MINA) – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, pihaknya akan langsung berkomunikasi dengan Pemerintah Arab Saudi untuk memperbaiki fasilitas di Arafah.
Hal itu disampaikan Lukman Hakim ketika memberikan sambutan pada prosesi wukuf di Arafah, Rabu (23/09), pasca terjadi musibah angin kencang merobohkan sejumlah tenda di Arafah, Makkah, Arab Saudi, Selasa (22/09) malam, demikian siaran pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Lukman menyatakan kualitas tenda di Arafah tidak sebaik tenda di Mina. Dia akan mendorong kualitas tenda di Arafah sebaik tenda di Mina yang permanen. “Tapi, seharusnya lebih baik. Jika Saudi punya keinginan kuat, ini bukan hal yang sulit,” katanya.
Tenda-tenda di Arafah sekarang ini hanya dipasang ketika musim haji. Kondisi tenda ini tidak tahan dengan terpaan angin kencang. “Angin semalam tidak sekencang angin ketika kejadian crane di Masjidil Haram. Karena itu, kami berharap ada tenda permanen di Arafah,” ujar Lukman.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Lukman menuturkan, Saudi sudah seharusnya mendirikan tenda yang layak di Arafah. Sebab, Saudi juga mendapatkan pemasukan dengan menerima tamu-tamu Allah yang berhaji setiap tahunnya. “Kami akan dorong Saudi untuk mewujudkan itu,” kata dia.
Sebanyak 154.456 jemaah haji Indonesia berangkat ke tanah suci pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Hingga Selasa (22/09). Jumlah jemaah wafat sebanyak 122 orang termasuk di dalamnya korban crane. Sedangkan yang sakit sebanyak 366 orang termasuk juga di dalamnya korban crane.
Hingga Selasa siang (22/09), jumlah jemaah yang dibadalhajikan sebanyak 222 Jemaah Akan dibadalhajikan. Jumlah ini cenderung meningkat dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Kalau pada tahun 2013 jumlahnya 156, tahun 2014 jumlahnya 202.
Peningkatan ini disebabkan salah satunya karena adanya peristiwa robohnya crane di Masjidil Haram yang juga menyebabkan banyak korban. 222 jemaah yang akan dibadalhajikan itu terdiri dari: 14 jemaah yang wafat di embarkasi Tanah Air, 120 jemaah yang wafat di Arab Saudi, 71 jemaah yang dirawat di ICU Rumah Sakit Arab Saudi, 6 jemaah yang dirawat di ICU Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), dan 11 jemaah yang dirawat di psikiatri BPHI karena mengalami gangguan jiwa.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Setelah dari Arafah, jemaah akan bergerak ke Muzdalifah pada Rabu malam. Mereka akan mengumpulkan batu, yaitu 49 untuk jemaah yang melakukan nafar awal (keluar dari Mina pada 12 Dzulhijjah) dan 70 bagi jemaah yang melakukan nafar tsani (keluar dari Mina pada 13 Dzulhijjah). (T/P011/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon