Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Agama Sebut Tiga Tantangan di Dunia Pendidikan

Rendi Setiawan - Senin, 26 November 2018 - 13:05 WIB

Senin, 26 November 2018 - 13:05 WIB

4 Views

Surabaya, MINA – Menteri Agama (Menag) RI Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, ada tiga tantangan di dunia pendidikan yaitu keterbatasan sarana prasarana, kesejahteraan guru dan kualitas dan mutu pendidikan.

“Ketiga tantangan ini akan selalu menjadi perhatian serius dari Kementerian Agama,” kata Lukman di hadapan ribuan guru madrasah di Malam Puncak Anugerah Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Madarasah yang bertepatan dengan Hari Guru Nasional ke 73 di Dyandra Covention Hall, Surabaya, Ahad (25/11) malam.

Dalam kesempatan tersebut, Lukman menyampaikan ungkapan simpati dan bela sungkawa terhadap semua penyintas bencana alam di NTB dan Sulawesi Tengah.

Menurutnya, Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag se-Indonesia telah memperlihatkan kepeduliannya dengan sangat penuh keikhlasan menyisihkan sebagian rizkinya untuk meringankan beban mereka.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

“Untuk itulah kita merasa prihatin yang sedalam-dalamnya pada saat terjadi musibah alam yang berdampak pada sekolah, madrasah, guru, dan peserta didik seperti yang belakangan menimpa saudara-saudara kita di Lombok, NTB serta di Palu, Sigi, Donggala di Sulawesi Tengah,” katanya.

Untuk NTB, Kementerian Agama menerima amanah bantuan ASN sebesar Rp 17.697.789.220 miliar, dan untuk Sulawesi Tengah sebesar Rp 14.579.286.525 miliar.

Lukman menjelaskan, angka ini cukup besar yang secara spontan terkumpul dari ASN Kemenag dan sebagian besar disalurkan kepada pihak pihak memerlukan.

“Selaku Menag, terima kasih yang terhingga kepada guru, ASN, dosen dan keluarga besar Kemenag di Indonesia. Apa yang kita lakukan secara spontan adalah sesuatu yang luar biasa,” katanya.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

Hal ini, menurut Lukman, menjadi bukti bahwa ikatan kemanusian masih sangat kental dan inilah yang menjadi kekuatan kita sehingga masing-masing di lingkungan Kemenag tidak merasa sendiri.

“Kita tidak pernah merasa sendiri dan kita memiliki begitu banyak sauadara, tidak hanya saudara seiman dan sebangsa karena sesunguhnya kita sesama manusia,” katanya. (R/R06/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
MINA Preneur
MINA Millenia