Hebron, MINA – Menteri Keamanan Israel Itamar Ben-Gvir dan puluhan pemukim Yahudi mengadakan tarian Talmud di halaman Masjid Ibrahimi di Kota Hebron, selatan Tepi Barat yang diduduki, Rabu pagi (16/4).
Hal itu terjadi bersamaan dengan keputusan otoritas pendudukan untuk menutup Masjid Ibrahimi bagi umat Islam mulai Selasa hingga Rabu malam, bertepatan dengan Hari Raya Paskah Yahudi.
Sebaliknya, pendudukan membuka sepenuhnya bagi para pemukim Yahudi di bawah kawalan ketat pihak keamanan. Quds Press melaporkan.
Pendudukan menutup Masjid Ibrahimi sepenuhnya selama 10 hari dalam setahun, dengan dalih hari raya Yahudi, dan melarang warga Muslim Palestina untuk bebas bergerak memasukinya, sebagai bagian dari pembagian waktu dan ruang yang berkelanjutan.
Baca Juga: Setelah Pengeboman Israel, Hamas Kehilangan Kontak dengan Penjaga Sandera
November lalu, media massa Ibrani mengungkap rencana penyelesaian yang didukung oleh menteri dan anggota parlemen Israel (Knesset) yang tergabung dalam koalisi pemerintahan.
Rencana tersebut bertujuan untuk mengubah status quo di Masjid Ibrahimi di Hebron, di balik perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Situs web Zman Israel melaporkan bahwa “rencana tersebut bertujuan untuk mengubah Masjid Ibrahimi menjadi situs warisan nasional Yahudi, termasuk menyita situs tersebut dan mengubahnya menjadi model seperti Tembok Buraq di Masjidil Aqsa.”
Situs web tersebut mencatat bahwa rencana tersebut telah menerima dukungan dari tokoh-tokoh terkemuka Amerika, termasuk pejabat di pemerintahan Presiden AS Donald Trump. []
Baca Juga: Sekitar 1.700 Seniman Tandatangani Petisi Desak Akhiri Perang di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)