Tel Aviv, MINA – Menteri Keamanan Nasional dan Tokoh Sayap Kanan Israel Itamar Ben-Gvir, Ahad (8/1), mengumumkan dia berencana membatalkan peraturan yang memungkinkan setiap anggota parlemen bertemu dengan pejuang kemerdekaan Palestina yang dipenjara di penjara Israel.
Dalam sebuah pernyataan resminya dilaporkan Kantor Berita Wafa, Ben-Gvir yang terkenal rasis dan ekstrim itu mengatakan dia telah memberi tahu Ketua Parlemen Israel (Knesset) Amir Ohana.
Ben-Gvir bermaksud mengembalikan peraturan ke protokol lama, yang menurutnya hanya satu anggota parlemen dari setiap faksi yang diizinkan untuk mengunjungi tahanan Palestina, asalkan kunjungan dilakukan di bawah pengawasan ketat.
Ben-Gvir adalah sosok yang berpegang pada pandangan sayap kanan menyangkut Palestina. Politikus itu juga menyebabkan gelombang ketegangan di kota pendudukan itu setelah dirinya mendirikan kantor di Lingkungan Sheikh Jarrah.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Pada November 22, Presiden Israel Isaac Herzog memperingatkan dalam rekaman audio yang bocor bahwa seluruh dunia prihatin tentang pandangan ekstremis Ben-Gvir.
Ben Gvir sendiri telah dihukum beberapa kali karena mendukung teror Yahudi dan menghasut rasisme terhadap orang Arab dan non-Yahudi.
Pekan lalu, Ben Gvir mengunjungi Penjara Nafha dengan keamanan tinggi yang baru direnovasi untuk meninjau kondisi pemenjaraan tahanan politik Palestina dan untuk memastikan kondisi ini tidak pernah membaik.
Baru-baru ini, masyarakat internasional dikejutkan dengan kabar Ben-Gvir yang melakukan kunjungan ke kompleks Masjid Al-Aqsa pada Selasa (3/1/2023).(T/R1/P1)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia