Menteri BUMN: Kejar Ketertinggalan Ekonomi dengan Libatkan Pesantren

Jakarta, MINA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatakan, salah satu strategi mengejar ketertinggalan umat adalah dengan melibatkan .

“Pesantren ini tidak hanya sebagai pusat pendidikan dan pembangunan akhlak, tetapi bagaimana pesantren bisa hidup bersama,’’ ujarnya dalam Rapat Pleno Kongres Ekonomi Umat II Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (11/12).

Dia mencontohkan yang dilakukan oleh Pesantren Al-ittifaq, Ciwidey Bandung, yang mandiri secara ekonomi. Di pesantren tersebut, dia melihat bahwa pesantren membangun pertanian agroponik yang melibatkan penduduk sekitar.

“Saya melihat pesantren tersebut membangun pertanian, berdasarkan agroponik melibatkan penduduk sekitarnya dan alhamdulillah yang diproduksi dan dijual ke market, ke pasaran itu selalu kurang,” ujarnya.

Erick menambahkan, pesantren tersebut sampai bekerjasama dengan pesantren lainya di Jawa Barat bahkan sampai di Lampung.

Inilah alasan mengapa pihaknya terus mendorong terwujudnya ekosistem ini, imbuhnya.

Dia juga mengingatkan, umat Muslim harus bisa berdaya saing dalam berkarya.

Strategi berikutnya dalam mengejar ketertinggalan ekonomi adalah dengan menumbuhkan Muslim berkarya.

Menurutnya, selama ini umat Islam masih kalah di bidang ekonomi. “Muslim berkarya, yang selama ini mohon maaf kalah,” katanya.

Kemudian, dia menjelaskan strategi berikutnya adalah membangun infrastruktur.

Ia mengatakan, BUMN harus berpihak dan mengintervensi UMKM dengan cara membangun infrastruktur.

Selain itu, dia juga menyebut bahwa financial Syariah juga harus dikembangkan.

‘’BUMN harus berpihak, harus bisa mengintervensi, kita membangun dan berpihak kepada UMKM. Ini ekonomi umat salah satunya, financial Syariah menjadi salah satu pilihan yang harus dikembangkan,” lanjutnya. (L/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.