Jakarta, MINA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno memaparkan lima tantangan utama menjadi negara maju pada acara The ECGL Leadership Forum di Jakarta.
“Lima tantangan tersebut yang pertama; ketimpangan pembangunan, yakni mengenai tingkat kemiskinan yang tinggi karena pembangunan yang tidak merata,” ujar Rini saat menyampaikan pidato pada acara yang diselenggarakan oleh ECGL (Executive Center for Global Leadership), Rabu (4/7).
Ia menambahkan, kedua; ketersediaan pangan dan energi, yaitu adanya ketergantungan impor (minyak dan gas, makanan) untuk pemenuhan kebutuhan domestik. Ketiga; infrastruktur dan industri dasar, adanya daya saing industri dasar yang lemah dan ketergantungan pada impor bahan baku dan indeks infrastruktur yang masih rendah.
“Keempat; Inklusi keuangan, akses ke layanan keuangan di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara lain. Kelima; Sumber Daya Manusia (SDM), produktivitas rendah dan kurangnya tenaga kerja terlatih karena pendidikan kejuruan/pendidikan vokasi yang masih kurang,” jelasnya.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan
Meski begitu, menurut Rini, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi bangsa yang terkemuka dan sejahtera.
“Saat ini Indonesia memiliki ekonomi terbesar ke-16 di dunia dan diperkirakan pada 2030 akan menjadi terbesar ke-7 di dunia. Juga adanya peningkatan peluang pasar yang saat ini sebesar AS $ 0,5 triliun di layanan konsumen, pertanian, dan perikanan, sumber daya dan pendidikan, yang diperkirakan akan meningkat sebesar AS$ 1,i triliun,” tanbah Rini.
Rini mengatakan, dalam hal ini BUMN terus melakukan peningkatan kinerjanya. Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh 143 BUMN (13 sektor) untuk peningkatan nilai ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia berhasil mempertahankan kinerja keseluruhan BUMN yang senantiasa meningkat baik dari sisi neraca maupun laba.
EGCL merupakan pusat pembelajaran kelas dunia bagi para eksekutif yang ingin mendapatkan perspektif baru dalam strategi manajemen dan kepemimpinan.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Memperingati pencapaian yang ke-16 tahun, ECGL menyelenggarakan The ECGL Leadership Forum yang dihadiri oleh jajaran dari perusahaan-perusahaan BUMN dan swasta, duta besar negara-negara sahabat dan ketua lembaga-lembaga tinggi negara.(L/R04/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan