Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MENTERI DALAM NEGERI PERANCIS KUTUK SERANGAN RASIS

Admin - Sabtu, 21 November 2015 - 14:26 WIB

Sabtu, 21 November 2015 - 14:26 WIB

318 Views ㅤ

fhoto: IINA
fhoto: IINA

fhoto: IINA

Paris, 9 Shafar 1437/21 November 2015 (MINA) – Menteri Dalam Negeri Perancis, Bernard Cazeneuve mengutuk serangan rasis yang menimpa seorang Muslim dan orang-orang Yahudi di kota Marseile Selatan, Kamis lalu. International Islamic News Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.

Cazeneuve mengatakan bahwa mereka akan menemukan pelaku tindakan ini dan harus bertanggung jawab atas semua serangan tersebut dan mereka itu akan diadili di pengadilan.

Pernyataan ini muncul setelah Presiden Perancis Francois Hollande mendesak rakyat untuk tetap bersatu dalam perjuangan melawan teroris. Ia mengingatkan bahwa tujuan utama teroris adalah untuk memecah belah rakyat Perancis.

“Tidak xenophobia, anti-semit atau anti Muslim, serangan ini tidak bisa ditoleransi,” ujar Presiden Perancis.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Pernyataan Menteri Dalam Negeri juga dikeluarkan setelah seorang wanita Muslim yang menggunakan jilbab dihina, dipukuli dan dilukai menggunakan cutter oleh sekelompok orang tidak dikenal, ketika ia meninggalkan kereta bawah tanah di Marseille.

Wanita muslim itu kemudian diantar ke rumah sakit. Laporan mengatakan wanita tersebut tidak dalam keadaan kritis.

“Dukungan sepenuhnya untuk para korban serta orang-orang di Marseille,  Yahudi dan Muslim. Semua usaha akan dilakukan untuk menemukan dan menangkap pelaku penyerangan. Mereka harus bertanggungjawab dan akan dibawa ke pengadilan “. kata Cazeneuve. (T/een/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

 

 

http://islamicnews.org.sa/page/public/news_details.aspx?id=135491#

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas

Rekomendasi untuk Anda

Eropa
Indonesia
MINA Preneur