Yerusalem, MINA – Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, hari Senin (8/4) mengancam akan menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu jika ia mengakhiri perang di Jalur Gaza tanpa melancarkan serangan ke kota Rafah di selatan.
“Jika perdana menteri memutuskan untuk mengakhiri perang tanpa melakukan serangan besar-besaran terhadap Rafah untuk mengalahkan Hamas, dia tidak akan mendapat mandat untuk terus menjabat sebagai perdana menteri,” tulis politisi sayap kanan tersebut di X. MEMO melaporkan.
Ancaman Ben-Gvir muncul di tengah laporan kemungkinan terobosan dalam negosiasi tidak langsung Israel dengan Hamas untuk mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata.
Meskipun ada kecaman global atas situasi bencana di wilayah kantong Palestina, Perdana Menteri Israel telah lama menyatakan niatnya untuk menyerang Rafah, tempat lebih dari 1,5 juta orang mengungsi.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Koalisi Netanyahu yang berkuasa memegang 64 kursi di Knesset yang beranggotakan 120 orang. Selain anggota Partai Likud yang dipimpinnya, koalisi tersebut juga mencakup dua partai sayap kanan yang dipimpin oleh Bezalel Smotrich dan Itamar Ben-Gvir, yang memiliki total 13 kursi. Dibutuhkan 61 kursi untuk membentuk pemerintahan mayoritas. (T/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka