
Al Jazeera aktif memberitakan kondisi di Palestina. (Gambar: Al Jazeera)
Tel Aviv, MINA — Menteri Komunikasi Israel Ayoob Kara berjanji untuk menutup Al Jazeera di negeri itu melalui undang-undang setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu meminta agar penyiarnya diusir.
Menteri Kara mengatakan pada Ahad (30/7) malam bahwa dia akan mengadakan pertemuan dengan pejabat kementerian bertujuan mengakhiri “siaran hasutan” saluran Qatar tersebut, demikian The New Arab memberitakannya yang dikutip MINA.
Pekan lalu, Netanyahu mengatakan bahwa dia ingin mengusir wartawan Al Jazeera dari Israel di tengah memuncaknya ketegangan mengenai kompleks Haram Al-Sharif di Al-Quds (Yerusalem) yang mencakup Masjid Al-Aqsha di dalamnya.
Kara mengatakan bahwa otoritas Israel menyamakan dirinya dengan blok negara-negara Teluk pimpinan Arab Saudi yang memboikot Qatar dan menghendaki penutupan Al Jazeera.
Baca Juga: Hamas Tegaskan Perlawanan Terhadap Penjajahan dan Perlindungan Al-Aqsa Terus Berlanjut
“Di Israel, tidak ada tempat untuk saluran yang mendukung teror, sebagaimana Arab Saudi, Mesir, Yordania, Bahrain dan lainnya yang telah mengusir saluran yang menghasut itu,” katanya.
Secara teratur Israel telah menuduh Al Jazeera bias dalam liputan tentang konflik Israel-Palestina. (T/RI-1/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: [POPULER MINA] Israel Sembunyikan Bukti Kejahatan dan Gunakan Makanan Sebagai Senjata di Gaza