Tel Aviv , 12 Rabiul Awal 1435 / 14 Januari 2014 ( MINA ) – Menteri Pertahanan Israel , Moshe Ya’alon melontarkan kata-kata penghinaan terhadap Menteri Luar Negeri AS John Kerry, menyiratkan bahwa ia terkena gangguan jiwa atas rencananya melanjutkan proses perdamaian Palestina-Israel.
Berdasarkan laporan media Israel yang dikutip Mi’raj News (MINA) , Selasa, Ya’alon mengatakan, Kerry naïf karena rencana yang diusulkan tidak realistis. Menteri Israel itu membuat pernyataan itu dalam percakapan pribadi dengan para pejabat Israel lainnya .
Sementara Press TV menyebutkan, proposal Kerry dalam proses perdamaian itu mendesak Israel menarik sebagian tentaranya dan mengusulkan ada pasukan keamanan dari Palestina di Lembah Yordan. Namun, Tel Aviv menentang usulan tersebut .
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry tiba di Ramallah, Jumat dua pekan lalu (3/1) untuk mengadakan pertemuan dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas sebagai bagian dari putaran baru kelanjutan pembicaraan antara Israel dan Palestina dalam upaya meraih kesepakatan damai.
Menlu AS juga melakukan pertemuan enam jam bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di Yerusalem.
Setelah pertemuan pertama, Kamis (2/1), Kerry mengatakan, Israel dan Palestina harus membuat “pilihan” dalam beberapa pekan mendatang jika mereka ingin mewujudkan perdamaian, kata Kerry.
“Rencana saya untuk mengadakan kerjasama antara kedua belah pihak untuk menekan perbedaan guna mencapai kerangka kerja yang akan menetapkan negosiasi perundingan damai,” kata Kerry dalam konferensi pers bersama dengan Netanyahu.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Ia akan berusaha menjembatani masalan-masalah yang ada agar perundingan damai Israel dan Palestina dapat terlaksana.
Kerry terutama sekali akan mendesak Israel untuk menghentikan pembangunan perluasan pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang didudukinya, termasuk di sekitar Jerusalem Timur, sebanyak lebih dari 1.400 unit tempat tinggal.
Sebelumnya pada Rabu, (1/1) sumber Israel mengatakan, Tel Aviv memutuskan tidak akan secara resmi mengumunkan masalah pembangunan pemukiman baru selama kunjungan Kerry, meskipun sudah ada keputusan awal untuk mewujudkan pembangunan tersebut.
Menteri Luar Negeri Palestina, Riyadh Al-Maliki, mengatakan, Kerry akan membawa gagasan-gagasan dan usulan-usulan yang perlu dibicarakan melalui diskusi panjang sebelum dapat dihasilkan kesepakatan yang nyata dalam perundingan.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Penguasaan Israel atas seluruh perbatasan dan sumber-sumber alam termasuk persediaan air di daerah Tepi Barat yang didudukinya, dan keberadaan militer serta pemukiman Yahudi di sana terutama di Lembah Yordan, sama sekali tidak termasuk masalah yang akan dirundingkan dengan Palestina.(T/P04/EO2/mirajnews.com )
Mi’raj Islamic News Agency ( MINA )
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza