Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Israel: Solusi Dua Negara Tidak Mati

Rudi Hendrik - Ahad, 7 Januari 2018 - 10:35 WIB

Ahad, 7 Januari 2018 - 10:35 WIB

100 Views

AS memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menolak pembentukan fasilitas diplomatik di Yerusalem

AS memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menolak pembentukan fasilitas diplomatik di Yerusalem

 

Yerusalem, MINA – Menteri Kerja Sama Israel Tzachi Hanegbi mengatakan, keputusan Presiden Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, tidak memberi sinyal akhir dari solusi dua negara.

Menurutnya, Pemerintah Israel bersedia memberi negara Palestina kebebasan mereka sendiri, tapi dengan kedaulatan terbatas.

“Kami mengklaim bahwa Yerusalem adalah ibu kota kami dan tidak bisa dibagi, tapi itu hanya klaim, bukan diktat,” kata Hanegbi, anggota partai Likud pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, kepada Al Jazeera di Yerusalem, Sabtu (6/1).

Baca Juga: Puluhan Ribu Jamaah Shalat Jumat di Masjidil Aqsa

Israel menduduki sektor timur kota Yerusalem pada tahun 1967 dan kemudian mencaploknya tanpa mengindahkan hukum internasional.

Para pemimpin Palestina ingin Yerusalem Timur (Al-Quds) yang diduduki sebagai ibu kota negara masa depan mereka. Namun, Israel bersikeras bahwa kota itu adalah ibu kota yang tak terpisahkan dengan Yerusalem Barat.

“Palestina dapat mengklaim Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara mereka dan kita dapat menegosiasikan sebuah permukiman. Meskipun kami mencaplok Yerusalem Timur, tetap saja perlu negosiasi,” kata Hanegbi.

Namun Naser Al-kidwa, pejabat senior Palestina, menolak ucapan Hanegbi dan menyebutnya “omong kosong.”

Baca Juga: PBB: Satu dari Sepuluh Bom Israel di Gaza Gagal Meledak

“Di saat pejabat Israel berbicara tentang perdamaian dan negosiasi, pemerintah mereka menciptakan fakta-fakta yang merusak solusi dua negara,” kata Al-Kidwa dari Ramallah kepada Al Jazeera melalui telepon. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Dubes AS yang Baru Serbu Tembok Buraq dan Letakkan Surat dari Trump

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Dunia Islam
Kolom
Kolom
Kolom