Berlin, 20 Rabi’ul Awwal 1436/11 January 2015 (MINA) – Seorang menteri Jerman membela Islam dari tuduhan yang mengaitkan mereka dengan penembakan serangan mematikan di kantor majalah Prancis, Charlie Hebdo, Paris.
Menteri Kehakiman Jerman, Heiko Maas mengatakan pada konferensi pers di Berlin, media mainstream di negeri ini seharusnya tidak menghubungkan tindak kekerasan serupa dengan serangan di Paris untuk umat Islam.
Dia menambahkan, tindakan ekstremis di balik serangan teror tersebut tidak ada hubungannya dengan Islam, Press Tv melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Ini adalah serangan terhadap Islam. Sebagian besar Muslim di Jerman menganggapnya sebagai pengkhianatan terhadap kepercayaan mereka. Para ekstrimis ada di setiap masyarakat,” kata pejabat senior Jerman itu menambahkan.
Baca Juga: PM Spanyol: Kami Tidak akan Izinkan Rencana Trump Gusur Gaza
Dia mengritik beberapa kelompok Jerman yang mencoba menjadikan kasus penembakan Paris untuk menyalahkan agama Islam terkait serangan mematikan terhadap Charlie Hebdo.
Serangan itu terjadi beberapa menit setelah majalah itu meng-upload kartun satir dari pemimpin ISIS, Ibrahim Al-Samarrai, yang juga dikenal sebagai Abubakr al-Baghdadi.
Komentar itu muncul sehari setelah kelompok bersenjata menyerang kantor Paris dari majalah Prancis, yang menewaskan hampir selusin orang dan melukai sekitar delapan lainnya.
Serangan itu terjadi pada saat meningkatnya kekhawatiran Perancis dan ibukota Eropa lainnya sebagai dampak dari militansi ISIS di Irak dan Suriah.
Baca Juga: Spanyol Janji Lakukan yang Terbaik untuk Bangun Kembali Gaza
Ratusan warga Eropa telah bergabung dengan jajaran militan ISIS melawan pemerintah Presiden Suriah, Bashar al-Assad.(T/P011/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jerman Prihatin AS Keluar dari WHO