SALAFI-JERMAN.jpg" alt="" width="600" height="338" /> Muslim Jerman berpaham salafi. (Foto: Twitter)
Berlin, 9 Rabi’ul Akhir 1438/8 Januari 2017 (MINA) – Menteri Urusan Ekonomi dan Energi Jerman Sigmar Gabriel hari Jumat (6/1) lalu menyerukan penutupan total terhadap masjid Salafi di negara itu.
Seruan Menteri Gabriel ini dinyatakannya dengan dihubungkannya pendidikan tradisional Islam dengan serangan anggota kelompok militan Islamic State (ISIS) di pasar Natal Berlin menjelang Natal tahun lalu, sebagaimana The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
“Masjid Salafi harus dilarang, masyarakatnya dibubarkan dan para pengkhotbahnya harus diusir, sesegera mungkin,” katanya dalam sebuah wawancara dengan mingguan Jerman, Der Spiegel.
Baca Juga: Jurnalis di Prancis Demo Tunjukkan Solidaritas Sesama Insan Pers di Palestina
Tersangka utama serangan pasar Natal di Berlin, Anis Amri, yang menewaskan 12 orang pada 19 Desember 2016, telah dikaitkan dengan pengkhotbah Salafi, Abu Walaa.
Abu Walaa ditangkap pada bulan November 2016 bersama dengan sejumlah menganut Salafi lainnya karena diduga mencoba merekrut Muslim Jerman untuk bergabung dengan ISIS.
Pada 2015, Gabriel juga pernah menyeru Arab Saudi untuk menghentikan pembiayaan masjid fundamentalis, karena dihubungkan dengan meningkatnya terorisme.
Menurut statistik nasional, ada sekitar 9.700 orang yang mengidentifikasi dirinya sebagai Muslim Salafi di Jerman. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Dari Dalam Penjara Imran Khan Serukan Perpanjangan Batas Pemulangan Pengungsi Afghanistan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: UN-Habitat: Jutaan Orang di Afghanistan Tidak Memiliki Akses Air Bersih